Suarakan Kekerasan Seksual Perempuan Lewat Pentas Monolog, Ini Kata Menteri PPPA

pppa

Stop Kekerasan seksual terhadap perempuan. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, pementasan 2 monolog di mancanegara bisa menyadarkan masyarakat tentang hak asasi manusia (HAM).

“Kami mengapresiasi monolog ini, karena membawa pesan kepedulian kasus kekerasan seksual terhadap perempuan,” ujar I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Ia berharap, kedua monolog juga bisa menyadarkan kepada semua tentang memperoleh kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian.

Pada kesempatan yang sama, Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang mengatakan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pihaknya telah menerima pengaduan lebih dari 50 ribu kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.

“Kasus Kekerasan seksual seperti gunung es, bisa saja yang tidak dilaporkan lebih besar,” ujarnya.

Menurut dia, hingga saat ini implementasi undang-undang (UU) tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) masih minim. “Dengan 2 monolog ini kami berharap semakin banyak orang mengenali jenis kekerasan seksual,” katanya.

“Sehingga bisa melakukan pencegahan dan upaya pemulihan korban kekerasan seksual terhadap perempuan,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Joane Win selaku produser dan pemain dalam Regina Art Monologue Project mengatakan, dengan pementasan monolog ini bisa mensupport kepada korban tindak kekerasan seksual terhadap perempuan.

Selain itu, menurut dia, korban bisa lebih bersuara, sehingga semua pihak bisa membantu lebih tahu kebutuhan korban. “Trauma itu sangat berat. Tidak langsung sembuh. Jadi korban harus berani melaporkan, agar masyarakat bisa mensupport-nya,” katanya.

Diketahui, setelah sukses dengan pementasan di Indonesia, Kota Meksiko dan Amerika Serikat, Regina Art secara resmi menginformasikan pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) akan dipentaskan di lima negara Eropa (Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Perancis).

Isu nasionalisme dan kekerasan terhadap perempuan adalah latar belakang dari pementasan Regina Art Monologue Project. (nas)

Exit mobile version