INDOPOS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal namanya diusulkan menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan pengganti Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, masih ada sosok yang lebih tepat menjadi pimpinan parpol berlambang banteng itu.
“Banyak yang muda-muda. Ada mba Puan (Maharani), mas Prananda (Prabowo),” kata Jokowi usai menghadiri HUT Ke-78 TNI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Puan Maharani saat ini masih menjabat Ketua DPR. Sementara Prananda Prabowo sebagai Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ia ingin pulang kampung setelah selesai menjabat atau resmi melepas kursi R1. Jawaban tersebut mengisrayaratkan dirinya tak akan mengurusi politik nasional.
“Saya mau pensiun, mau pulang ke Solo,” tutur Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 itu.
Usulan Jokowi menjadi Ketum PDIP itu, datang dari putra sulung Presiden Indonesia pertama Sukarno, sekaligus kakak Megawati, Mohammad Guntur Sukarnoputra dalam kolom opini di Harian Kompas, Sabtu (30/9/2023).
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merespons adanya usulan agar Presiden Jokowi menggantikan posisi Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia bakal menampung usulan tersebut.
“Ya, sebagai gagasan, tentu saja kami menerima sebagai masukan,” ujar Hasto di sela-sela Rakernas IV PDI Perjuangan, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2023).
Menurutnya, tradisi PDI Perjuangan dalam peegantian ketum tentu saja adalah politik arus bawah, politik mendengarkan hati sanubari dari seluruh anggota partai.
“Itu lembaga pengambil keputusan tertinggi, sehingga itulah yang nanti mekanisme yang berjalan di dalam partai,” jelas Hasato.
“Karena kongres itu akan diikuti oleh seluruh utusan-utusan dari tingkat yang paling bawah. Maka, namanya utusan yang membawa mandat,” sambungnya. (dan)