INDOPOS.CO.ID – Salah satu isu penting yang dibahas pada International Inter-Ministerial Conference on South-South and Triangular Cooperation in Population and Development: A High-Level Consultation Leading up to ICPD30 adalah masalah reproduksi. Pertemuan tahunan yang digelar di The Elephant Hills Hotel and Resort, Victoria Falls, Zimbabwe, 8-11 Oktober 2023 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendapatkan apresiasi dari 26 negara peserta lainnya.
“Indonesia mampu kendalikan Total Fertility Rate 2.1 dan capaian ini diakui dunia sebagai satu prestasi. Pada era 70an TFR masih 5.6. Capaian ini sebuah praktik baik di Indonesia, dunia memberikan penghargaan juga. Namun disparitas antar provinsi kan masih ada juga,” terang Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, yang mewakili Indonesia pada pertemuan di Zimbabwe, Kamis (12/10/2023).
Partners in Population and Development (PPD) yang beranggotakan 27 negara tersebut menelurkan beberapa komitmen yang akan ditingkatkan dikemudian hari, termasuk diantaranya penurunan angka stunting. Jumpa pers yang dilakukan lewat zoom tersebut, Teguh juga menyampaikan pertumbuhan penduduk di Indonesia terus akan dikendalikan. Regenerasi atau penerus bangsa juga harus terus berlangsung dengan melahirkan generasi berkualitas.
“Kita tidak menganut zero growth, tetap ada kelahiran. Akan tetapi diatur dan dikendalikan, agar generasi yang lahir merupakan generasi yang top dan berkualitas dari semua aspek. Kita tidak ingin terjadi anak melahirkan anak. Dengan kata lain untuk melahirkan sudah cukup umur dan mapan untuk kebutuhan anak,” kata Teguh.
PPD merupakan sebuah Inter-Governmental Organization yang dibentuk untuk tujuan memperluas dan meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan di bidang kesehatan reproduksi, kependudukan, dan pembangunan. PPD terbentuk atas prakarsa diantara pemerintah di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang memiliki semangat bersama untuk memperluas dan meningkatkan Kerja Sama Selatan-Selatan.
Indonesia adalah salah satu negara prakarsa terbentuknya PPD yang didirikan pada tahun 1995 dan BKKBN sebagai focal point. Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) merupakan PPD Board dan Exco Indonesia. Pada tahun 2020, Indonesia terpilih sebagai salah satu dari 9 Executive Committee PPD/ Dewan Eksekutif PPD periode 2021-2023. BKKBN dipilih oleh negara-negara anggota PPD sebagai Treasurer/Keuangan saat pertemuan the 25th PPD Annual Board Meeting tanggal 16 Oktober 2020 silam. Komite Eksekutif periode 2021-2023 terdiri dari 9 negara: Afrika Selatan (Ketua), Cina (Wakil Ketua), Sekretaris (Tunisia), Bendahara (Indonesia), India (Anggota), Benin (Anggota), Kenya (Anggota), dan Meksiko (Anggota).
“Kedepan kerjasama G to G dengan Zimbabwe pelatihan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukas). Hasil konferensi ini rumusan-rumusan yang telah dihasilkan sebagai bahan untuk dilaksanakan kebijakaannya dan evaluasi. Dalam forum inj juga dibahas intervensi penurunan stunting melalui keluarga berencara dan pembangunan keluarga,” pungkas Teguh. (ney)