Kapuspen TNI Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi Video Hoaks

puspen

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono. Foto: Puspen TNI

INDOPOS.CO.ID – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono, menyatakan bahwa video yang menampilkan sekelompok prajurit TNI saat melaksanakan apel keberangkatan di dermaga dalam rangka penugasan ke Palestina adalah hoaks.

“Video tersebut telah beredar di media sosial TikTok setelah diunggah oleh akun @green_force90 dengan narasi “Jika harus Gugur, lebih baik Gugur di Tanah Palestina.” Kemudian, muncul video serupa dengan narasi “Pasukan Elit TNI Pasang Badan untuk Palestina” yang diunggah oleh akun TikTok @green_force90 dan akun TikTok @heritnm,” katanya dalam keterangan, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya, video tersebut tidak benar, sebenarnya itu adalah video saat Batalyon 712 Satgas Pamtas RI-PNG dan pasukan TNI penjaga perdamaian di Libanon akan diberangkatkan.

“Penugasan prajurit TNI ke berbagai negara yang sedang berkonflik adalah sebagai penjaga perdamaian di bawah naungan PBB. Pengiriman pasukan ini sesuai dengan Pembukaan UUD 45, yang menekankan partisipasi dalam menjaga ketertiban dunia dan netralitas Indonesia dalam politik luar negeri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Julius menjelaskan kedua video tersebut. Video yang diunggah adalah saat keberangkatan Yonif Raider 712/Wiratama di Dermaga Bitung, Sulawesi Utara, saat mereka akan berangkat tugas pengamanan perbatasan RI-PNG pada bulan November 2022 dengan jumlah 450 prajurit.

Selain itu, ada pula Satgas Perdamaian Unifil di bawah PBB yang bertugas di Libanon beberapa tahun yang lalu.

Julius mengimbau pemilik akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm untuk segera menghapus video tersebut. Ia tidak ingin video hoaks ini mengarahkan opini publik untuk merugikan dan memberikan penilaian negatif kepada TNI.

Informasi yang disebar oleh akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm adalah hoaks atau tidak benar, karena video tersebut merupakan video lama yang diunggah kembali dengan narasi yang tidak tepat.

“Kepada masyarakat yang mengikuti berita-berita terkait TNI, saya ingin mengimbau agar lebih mempercayai akun-akun resmi TNI,” pungkasnya. (fer)

Exit mobile version