BPOM Kunjungi Produksi Vaksin mRNA Etana di Kawasan lndustri Pulogadung

etama

INDOPOS.CO.ID – PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) perusahaan biofarmasi
asli Indonesia menerima kunjungan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
untuk meninjau kesiapan fasilitas produksi bahan baku vaksin mRNA dan fasilitas filling multi
produk. Bersamaan dalam kunjungan ini juga dilakukan penyerahan Persetujuan ijin edar dan
Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik produk Vaksin PCV13 yang akan diproduksi Etana.

”Saya ingin memberikan apresiasi kepada Etana karena terus mendukung upaya pemerintah dalam bidang kesehatan. Etana terus mengalami perkembangan yang berlanjut dan cepat karena telah memiliki nilai kepercayaan dari investor dan sumber daya manusia yang memadai,” ujar Kepala Badan POM, Penny K Lukito, saat mengunjungi Pabrik Etana Biotechnologies Indonesia, di Kawasan Industri Pulogadung, Rabu (25/10/2023).

Industri biofarmasi ini memiliki tantangan yang cukup berat dari segi investasi dan sumber daya manusia namun kedepannya akan menjadi prioritas, saya melihat kesempatan yang baik ini diambil oleh Etana,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Penny bersama Presiden Direktur Etana, juga menanam pohon penghijauan di Lokasi halaman depan pabrik Etana.

Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia, Andreas Donny Prakasa menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan oleh BPOM selama ini kepada Etana untuk menghasilkan produk biologi dan vaksin yang berkualitas tinggi, terjangkau dan inovatif melalui teknologi transfer.

“Hal ini sebagai bentuk komitmen kami untuk memproduksi obat biologi dan vaksin secara lokal sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam menciptakan kemandirian Dan ketahanan national bidang kesehatan. tana menjadi perusahaan biofarmasi Indonesia pertama di ASEAN yang memiliki teknologi mRNA. Teknologi mRNA merupakan salah satu platform produksi vaksin dan berbagai macam produk biofarmasi yang fleksibel sehingga dapat mempercepat pengembangan produk-produk biofarmasi. Jika dibandingkan dengan platform konvensional, pengembangan vaksin baru dengan teknologi mRNA, memangkas banyak waktu pengembangan sampai dengan siap masuk ke fase uji klinik,” jelasnya.

“Dengan didapatkannya ijin edar dan pelaksanaan Uji Klinik produk Vaksin PCV13, kami akan berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan penyakit pneumonia di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa penyakit pneumococcal merupakan penyebab kematian balita terbesar di Indonesia,” tambahnya. (ibs)

Exit mobile version