INDOPOS.CO.ID – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) Cut Haslinar mengatakan, kegiatan Training of Trainer (ToT) “Kusemai Nilai” merupakan bentuk komitmen pencegahan korupsi berbasis keluarga yang dimulai dari perempuan. Program ini menjadikan perempuan sebagai titik awal pendidikan nilai-nilai antikorupsi di keluarga. Dan terus meluas ke jejaring di lingkungan sosial.
“Harapannya, dari program ini dapat menjadi gerakan internal Kemenag yang dapat menjadi pengungkit percepatan pembangunan budaya berintegritas,” ujar Cut Haslinar di Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Di tempat yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Itjen, Kemenag Kastolan mengatakan, peran keluarga terutama istri sebagai pendamping suami harus mampu memainkan perannya sebagai benteng pertahanan pertama dalam pencegahan korupsi.
“Bagi kaum ibu yang saat ini suaminya sedang diberi tanggung jawab beserta jabatan yang melekat, agar mampu menjadi support system. Sehingga tercipta lingkungan pemerintahan yang bersih dan tidak koruptif,” ujarnya.
“Dari kegiatan ini harapannya bisa menyemai hal-hal baik terutama mencegah perilaku koruptif,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johnson R. Ginting mengapresiasi inisiasi program ToT “Kusemai Nilai”.
“Kita berada di sini untuk membangun budaya antikorupsi, dan kita berkomitmen saling menjaga satu sama lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, Itjen Kemenag kembali menggelar Training of Trainer (ToT) “Kusemai Nilai” di Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Kegiatan bertajuk “Berlandaskan Nilai, Membangun Budaya” tersebut digelar berkat kerjasama dengan Srikandi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Itjen Kemenag dan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia. (nas)