Peran Pemuda Strategis, Wamenag Berpesan Bonus Demografi Dikelola dengan Baik

ketut

Para pemuda Buddhis melakukan ikar. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 harus momentum para pemuda untuk menyiapkan peluang besar Indonesia Emas. Sebab waktu dua dasawarsa bukanlah masa yang panjang.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki dalam keterangan, Minggu (29/10/2023).

Ia menyebut, bangsa ini memiliki potensi bonus demografi yang juga perlu dikelola dengan baik. Di sinilah, menurutnya, peran pemuda sangatlah strategis untuk memahami akan potensi sekaligus saling bersinergi.

“Bonus demografi yang menjadi modal utama Indonesia Emas tidak boleh disia-siakan dan berlalu begitu saja,” ungkapnya.

“Indonesia harus mempersiapkan semua itu dengan mempersiapkan SDM generasi muda. Karena itu peran pemuda Buddhis sangat berarti dalam menyongsong Indonesia Emas,” imbuhnya.

Ia menilai peran pemuda Buddhis sangat besar dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Prinsip-prinsip kuat dan positif yang dianut umat Buddha seperti kegigihan, kejujuran serta tak mudah menyerah menjadi modal besar bangsa ini dalam membangun peradaban yang lebih maju.

“Apa yang dilakukan Sang Buddha memotivasi kita untuk meneladani kegigihan Beliau dalam menggapai tujuan,” katanya.

Seorang pemuda, tidak boleh pesimistis dan mudah putus asa dalam meraih impian dan cita-cita. Pemuda harus senantiasa dinamis, enerjik, berpikir positif, gigih, berintegritas, dan termotivasi untuk senantiasa belajar dan mengembangkan diri,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi optimistis Indonesia akan bisa terwujud. Karena dalam sejarahnya para pemuda terbukti aktif dalam kontribusinya terhadap kemajuan bangsa.

Pada Focus Group Discussion (FGD) Moderasi Beragama dan Talk Show “Muda Berkarya Pemuda Buddhis Indonesia” di Kementerian Agama (Kemenag) para pemuda Buddhis melakukan ikar: menjaga kerukunan, dan memelihara keragaman suku, ras, bahasa, agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lalu, melawan segala bentuk radikalisme, yang merusak sendi-sendi kehidupan, berbangsa dan bernegara. Berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilu tahun dua ribu dua puluh empat, yang aman, tertib, lancar, damai, dan berkeadilan.

Dan mendukung Candi Borobudur, sebagai destinasi religi umat Buddha Indonesia, dan dunia, serta pemasangan Chatra, untuk meningkatkan keyakinan. (nas)

Exit mobile version