Gelar Doa Bersama, Dirjen Bimas Kristen: Wujud Nyata Kepedulian Umat Manusia

Gelar Doa Bersama, Dirjen Bimas Kristen: Wujud Nyata Kepedulian Umat Manusia - jeane marie - www.indopos.co.id

Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, Kementerian Agama (Kemenag) Jeane Marie Tulung saat pimpin doa bersama di Graha Oikoumene di Jakarta. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, Kementerian Agama (Kemenag) Jeane Marie Tulung mengaku terpukul dengan konflik dan bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia.

Untuk itu, menurut dia, kegiatan doa bersama untuk solidaritas korban kemanusiaan dan perdamaian di wilayah Timur Tengah penting dilakukan. “Saat ini, banyak saudara-saudara kita yang menghadapi penderitaan, kehilangan orang-orang yang mereka cintai, dan hidup dalam ketidakpastian yang mendalam,” kata Jeane Marie Tulung di Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Tujuan kegiatan doa bersama tersebut, menurut dia, untuk mendoakan mereka yang menjadi korban dari berbagai konflik dan bencana kemanusiaan. Sebab, banyak korban yang mengalami penderitaan dan kehilangan akibat tindakan kekerasan, ketidakadilan, dan peperangan.

“Kita semua hadir di sini dengan hati yang penuh rasa empati dan kesedihan untuk mendoakan mereka yang menjadi korban dari berbagai konflik dan bencana kemanusiaan,” ucapnya.

“Mari kita bersama-sama merapatkan barisan, bersatu hati dalam doa bersama, sebagai tanda solidaritas dan kepedulian kita,” imbuhnya.

Ia menuturkan, kegiatan doa bersama bukanlah sekadar rangkaian kata, melainkan bentuk nyata dari kebersamaan dan kepedulian sebagai umat manusia. Melalui doa bersama tersebut, dia mengajak seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab sebagai makhluk sosial.

“Ketika satu bagian dari umat manusia menderita, maka kita semua merasakannya. Mari kita bersama-sama memohon kepada Sang Pencipta agar memberikan kekuatan kepada mereka yang tengah diuji,” katanya.

“Dan memberikan petunjuk kepada para pemimpin dunia agar mampu menemukan solusi damai serta memberikan kebijaksanaan kepada kita semua agar dapat berkontribusi dalam upaya menciptakan dunia yang lebih baik,” imbuhnya.

Sejatinya, lanjut dia, bangsa yang beradab adalah mencintai perdamaian dan menyelesaikan konflik dengan cara damai. Dan mengajak semua pihak agar menyelesaikan perbedaan dan pertentangan dengan cara damai. Dengan menghindari penggunaan kekuatan keras yang dapat menyebabkan perang dan kekerasan.

“Ada nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, seperti kasih sayang, toleransi, dan keadilan. Semoga doa bersama ini menjadi pijakan untuk menjalin solidaritas yang lebih kuat,” ujarnya.

“Sehingga kita dapat saling mendukung dan membantu dalam upaya menjembatani perbedaan serta merawat kebhinekaan yang menjadi kekayaan kita,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version