INDOPOS.CO.ID – Calon Presiden Anies Baswedan menjadi narasumber dalam Sarasehan Nasional 2023 bertajuk ‘Reposisi Praktik Demokrasi Pancasila & Ekonomi Menuju Indonesia Yang Berkeadilan’ di Makassar Sabtu (18/11/2023).
Dalam acara tersebut Anies menegaskan komitmennya untuk meningkatkan prekonomian di berbagai daerah yang selama ini tertinggal dan minim investasi dan industrialisasi.
Anies menjelaskan bahwa tren investasi dalam sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sayangnya peningkatan tersebut tidak disertai dengan meningkatnya ketersediaan lapangan kerja di tanah air. Pada tahun 2013 angka investasi sebesar Rp399 triliun, lalu meningkat drastis sepuluh tahun kemudian pada 2022 sebesar Rp1.200 triliun. “Anehnya tren penyerapan tenaga kerja kita malah turun. Ini masalah yang harus dibereskan,” tegas Anies.
Capres Koalisi Perubahan itu memaparkan cara yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan persoalan itu jika kelak diamanahkan menjadi presiden pada Pilpres 2024.
“Yang kita mesti lakukan adalah reindustrialisasi. Kita harus melakukan investasi di tempat-tempat (daerah) yang selama ini minim industrialisasi. Dengan begitu lulusan perguruan tinggi kita tidak perlu jauh-jauh mencari pekerjaan ke daerah lain tapi di tempat mereka tinggal karena telah tersedia industri,” jelas Anies.
Menurut Anies, prinsip keadilan dan kesetaraan dalam bidang ekonomi akan menjadi prioritas pasangan yang familiar disingkat AMIN itu. Gubernur DKI periode 2017-2022 tersebut menyebutnya dengan menghadirkan satu kemakmuran untuk masyarakat Indonesia. Misi ini dibangun di atas paradigma dari yang sebelumnya pemerintah sebagai penguasa menjadi pemerintah sebagai pelindung.
“Fokus kami saat ini memang membesarkan kuenya (kemakmuran), namun memotong kue dengan adil adalah jauh lebih prioritas,” papar Anies.
Saat ini, lanjut Anies, bangsa Indonesia belum menjadi satu kemakmuran karena ketimpangan masih terjadi. Daerah luar Jawa khususnya wilayah timur Indonesia tertinggal sepuluh tahun dibandingkan dengan pertumbuhan daerah di tanah Jawa.
“Apalagi ketimpangan ini terus dibiarkan maka akan mengganggu suasana bersatu di Republik ini,” kata Anies disambut gemuruh tepuk tangan hadirin yang memeriahkan acara yang dilaksanakan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) itu.
Selain memaparkan pembangunan ekonomi, Anies juga menyinggung tentang agenda pemulihan demokrasi yang dalam waktu belakangan mengalami gangguan. Mulai dari kekhawatiran masyarakat menyuarakan aspirasi karena terancam delik hukum, hingga praktik oknum pemangku kebijakan yang melanggar etika dan prinsip demokrasi.
“Di dalam demokrasi tidak ada rasa takut karena demokrasi itu ditopang oleh trust. Ketika aturan mulai diotak-atik dan diubah sesuai kepentingan, maka rakyat perlahan akan kekurangan kepercayaannya,” tandas Anies. (dil)