Lawan Hoax, AMSI: Para Jurnalis Harus Dibekali Keahlian Cek Fakta

Pelatihan-Cek-Fakta

Pelatihan cek fakta bertemakan Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024. (AMSI untuk INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) nasional sekaligus penyelia program cek fakta AMSI, Amrie Hakim mengatakan, kegiatan pelatihan cek fakta bagi jurnalis bertujuan untuk memberikan edukasi untuk memproduksi cek fakta yang berkualitas.

“Setelah mengikut training ini peserta bisa menerapkan hasil training dengan memproduksi berita cek fakta yang berkualitas berkaitan dengan Pemilu 2024,” ujar Amrie Hakim dalam keterangan, Senin (20/11/2023).

Ia menyebut, jumlah jurnalis yang menguasai cek fakta masih sangat minim. Harapannya media yang bergabung ke dalam koalisi cek fakta bisa bertambah. “Jadi cek fakta ini adalah pelatihan memproduksi konten untuk melawan mis dan disinformasi,” katanya.

Di tempat yang sama, Kordinator Wilayah AMSI Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Arief Rahman mengatakan, AMSI sudah melakukan cek fakta sejak sebelum Pemilihan Presiden 2019. Ia menjelaskan, tidak banyak organisasi atau perusahaan media yang mengadakan cek fakta secara konsisten.

“Kerja sama AMSI, AJI, Mafindo dan Google News Institute ini melahirkan sebuah gerakan cek fakta yang tidak banyak organisasi perusahaan media melakukan,” kata Arief.

Ia menambahkan, cek fakta menjadi unggulan dari AMSI untuk bisa berkolaborasi dan memberikan literasi kepada sejumlah stakeholder. Menurutnya, program ini juga bisa diandalkan oleh masyarakat di tengah gempuran informasi hoaks secara digital.

“Pelatihan cek fakta bagi para jurnalis diharapkan bisa mencegah Indonesia dari banjir disinformasi. Dan menjadikan masyarakat lebih waspada dan punya kekebalan dari virus hoaks,” katanya.

“Jurnalis yang di sini adalah pejuang untuk menghindarkan bangsa ini dari polarisasi, krisis sosial, keterbelahan dan bisa menjaga keutuhan NKRI,” imbuhnya.

Tujuan utama cek fakta ini, masih ujar dia, agar masyarakat terdidik, cerdas dan lebih bijaksana dalam membagi informasi apapun. Sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi, jadi masyarakat punya tools untuk memverifikasi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif AMSI, Adi Prasetya menyatakan, AMSI mendapat dukungan dana dari Google News Initiative, untuk berbagai kegiatan seputar cek fakta, mulai dari literasi, kampanye publik tentang waspada hoaks, peningkatan kapasitas media, juga memberi insentif bagi media yang konsisten memproduksi konten cek fakta pada penyelenggaraan pemilu 2024.

“Sepanjang tahun pemilu 2024, kami menargetkan ada 100 media masuk menjadi jejaring atau anggota koalisi cek fakta. Target kontennya setidaknya 2440 artikel, video, dan grafis baik berupa konten debunking maupun prebunking,” ujarnya.

“Karena itulah, AMSI melatih 150 jurnalis dari 150 media anggota AMSI dari seluruh Indonesia untuk peningkatan kapasitas sebagai pemeriksa cek fakta,” imbuhnya.

Sebelumnya, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bekerja sama dengan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Google News Institute, tengah menyelenggarakan pelatihan cek fakta bertemakan Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024.

Kegiatan ini diikuti 35 jurnalis dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kegiatan ini diadakan di lima wilayah, yang pertama di Jakarta (31 Oktober-2 November), Padang (7-9 November), Makassar dan Denpasar bersamaan (14-16 November). Dan Solo menjadi lokasi pelatihan yang terakhir. (nas)

Exit mobile version