Penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh, Muhadjir Effendi: Baru Letupan Terbatas

MenkoPMK-RI

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Dok Setkab

INDOPOS.CO.ID – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy angkat bicara, soal ratusan pengungsi Rohingya terdampar di Aceh ditolak sejumlah warga setempat. Menurutnya, belum menimbulkan gejolak terjadinya konflik.

“Saya belum melihat ada serius. Baru letupan-letupan yang sifatnya terbatas,” kata Muhadjir di Jakarta dikutip, Selasa (21/11/2023).

Ia menegaskan, Pemerintah Indonesia membuka tangan terhadap para pengungsi tersebut. Namun, tetap memperhatikan kesiapan dari warga setempat.

“Intinya kita sangat welcome. Di satu sisi kita harus melayani dengan sangat baik. Di sisi lain kita harus memerhatikan ketersediaan dari warga untuk menerima yang bersangkutan,” tutur Muhadjir.

Menurutnya, perpindahan warga asing ke tempat tertentu tidak hanya membawa fisik seseorangnya, melainkan bertalian dengan kebiasaan yang melekat pada tradisinya. Belum lagi, memikirkan tempat tinggalnya.

“Ini kan berkaitan dengan masalah kehadiran sebuah entitas di suatu tempat yang tentu saja tidak sekedar orang tetapi juga berkaitan dengan budayanya, perilakunya, akomodasinya. Itu harus dilihat dari sisi itu,” ucap Muhadjir.

Maka, ia mengingatkan seluruh pemerintah daerah mempertimbangkan banyak aspek ketika menerima pendatang. “Saya mohon, pemerintah daerah terutama di Provinsi Aceh yang ketempatan supaya juga memerhatikan itu,” imbuhnya.

Sebanyak 249 pengungsi Rohingya yang tiba menggunakan kapal kayu di Bireuen, Aceh pada Kamis (16/11/2023). Namun, kedatangannya tidak disambut baik. Warga dilematis menerima mereka karena sempat tidak menuruti aturan di wilayah itu. (dan)

Exit mobile version