Hadir di JAFF 2023, LAI Angkat Ragam Cerita dan Talenta di Indonesia

jaffip

Pemutaran perdana 5 film Layar Anak Indonesiana dalam Jogja NETPAC-Asian Film Festival (JAFF) ke-18, di Cinema XXI, The Premiere, Kota Yogyakarta, Minggu (26/11/2023). Foto: JAFF

INDOPOS.CO.ID – Balai Media Kebudayaan melalui Indonesiana.TV menggelar Layar Anak Indonesiana (LAI), sebuah program produksi film pendek fiksi dan dokumenter sekaligus mengangkat keragaman cerita dan talenta dari berbagai kota di Indonesia.

Setiap film membawa keunikan dan ragam seni budaya yang menghidupinya. Tujuannya untuk memperkenalkan obyek pemajuan kebudayaan dan menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya dan kearifan lokal pada anak.

Kehadiran LAI di JAFF 2023 diawali dengan proses seleksi 20 proposal film yang dianggap memiliki keunikan dan daya tarik bagi anak. Selama pembuatan film, para sineas didampingi tim mentor Indonesiana.TV. Mereka adalah Chandra Endroputro, Rina Damayanti, Agus Makkie, Tonny Trimarsanto, Lianto Luseno, Yulia Evina Bhara dan Agung Sentausa.

Dari 20 film yang dihasilkan program LAI, 10 film kategori fiksi diajukan kepada Jogja NETPAC-Asian Film Festival (JAFF) ke-18 untuk dikurasi. Hasilnya, lima film dinyatakan lolos official selection JAFF ke-18 yang dihelat di Cinema XXI, The Premiere, Yogyakarta, Minggu (26/11/2023).

“Keragaman ide cerita dan gaya eksekusi produksi ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi tim penyeleksi,” kata Rina Damayanti, Koordinator Program LAI, Selasa (28/11/2023).

Film-film LAI yang terpilih dalam Program Official Selection JAFF menandakan adanya pencapaian dalam hal kualitas dan diharapkan nantinya bisa diputar dalam berbagai festival lain, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Harapannya program LAI dapat menjadi batu pijakan yang merangsang kemunculan film-film anak Indonesia dengan cerita dan kualitas penggarapan yang semakin baik.

Kepala Balai Media Kebudayaan Kemendikbudristek, Retno Raswaty mengatakan, Balai Media Kebudayaan berkomitmen untuk mengawal program-program unggulan Indonesiana.TV, salah satunya Layar Anak Indonesiana ini.

“Para sineas boleh bersiap-siap karena open call Layar Anak Indonesiana akan ada lagi tahun depan,” kata Retno.

Hadirnya film anak semakin melengkapi deretan layar lebar yang disajikan JAFF hingga turut menjadi ajang apresiasi dan literasi film bagi siswa siswi Kota Yogyakarta. Saat pemutaran perdana lima film LAI pada 26 November 2023 lalu, mereka juga diundang secara khusus.

“Sudah sejak lama kami ingin mengundang anak-anak di Jogja untuk datang ke bioskop agar tumbuh minat menonton sejak usia dini. Itu makanya kami di JAFF gembira sekali dapat bekerja sama dengan Balai Media Kebudayaan dan Indonesiana.TV sehingga ratusan anak sekolah bisa berkunjung ke sini,” ungkap Ifa Isfansyah, Festival Director JAFF.

Daud Nugraha, sutradara Ijo dan Emas yang hadir bersama timnya di pembukaan JAFF, pada Sabtu (25/11/2023) lalu juga menyampaikan senang sekali bisa ikut JAFF, karena JAFF memiliki nilai tersendiri sebagai festival film berkelas di Asia.

Harapannya, ke depan akan lebih banyak lagi film cerita anak yang diproduksi dengan beragam kreativitas dan keunikan. Karena dengan cara itu jugalah regenerasi sineas muda di Indonesia akan jauh lebih memiliki karakter dalam setiap karya-karya filmnya. (ibs)

Exit mobile version