DPR Tuding Penyaluran Dana Santunan Korban GGAPA Lamban

Anak-gagal-ginjal

ilustrasi anak dengan gagal ginjal Foto: Kemenkes untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar segera menyalurkan dana santunan korban Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) kepada keluarga korban.

“Pemerintah mau menunggu apalagi? Kenapa proses penyalurannya lambat dan bertele-tele, padahal biaya pemulihan yang dikeluarkan pasien jalan terus,” ungkap Netty di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Berdasarkan laporan dari Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), seratusan anak kasus GGAPA masih dalam proses pemulihan. Bahkan, ada laporan satu kasus yang mengalami kebutaan.

Menurut Netty, anak dengan kasus GGAPA dapat mengalami gangguan dan kendala pertumbuhan. “Pasien yang saya temui pertumbuhan badannya tidak normal, bahkan tidak bisa berbicara, duduk, dan harus menjalani fisioterapi,” ujarnya.

“Siapa yang bakal menanggung biaya pemulihan tersebut kalau antar kementerian sampai saat ini masih saling tunjuk siapa yang harus bertanggung jawab mengeluarkan dana santunan,” katanya.

“Jangan sampai proses yang bertele-tele ini semakin memberatkan para korban GGAPA,” tambah Netty.

Menurut dia, seharusnya negara bisa menjadi jalan pengobatan dan pemulihan bagi anak dengan kasus GGAPA. “Jangan tenang-tenang saja seolah tak ada masalah. Negara juga seharusnya menjamin masa depan anak-anak tersebut yang rusak dan cacat akibat kelalaian pengawasan obat di lapangan,” tegasnya. (nas)

Exit mobile version