Kementerian ATR/BPN Maksimalkan Pengolahan Tanah dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

Kementerian ATR/BPN Maksimalkan Pengolahan Tanah dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional - atr ip - www.indopos.co.id

Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto menerima cendera mata seusai Seminar Nasional dan Kongres Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) XIII yang diselenggarakan di Aula Sadikin Sumintawikarta Cimanggu, Kota Bogor, pada Senin (4/12/2023). (Dok. Kementerian ATR/BPN)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menjadi pembicara dalam Seminar Nasional dan Kongres Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) XIII yang diselenggarakan di Aula Sadikin Sumintawikarta Cimanggu, Kota Bogor, pada Senin (4/12/2023).

Dalam kesempatan ini ia memaparkan terkait peran Kementerian ATR/BPN dalam memaksimalkan pengolahan tanah demi menjaga ketahanan pangan nasional.

“Dalam hal kebijakan spasial, kami mendukung upaya-upaya mewujudkan ketahanan pangan melalui integrasi program pengembangan food estate ke dalam Rencana Tata Ruang (RTR), integrasi penyiapan peruntukan lahan pangan. Selain itu juga dilakukan penguatan pengendalian pemanfaatan ruang dan tanah, serta program reforma agraria,” kata Hadi Tjahjanto dalam paparannya.

Berhubungan dengan tata ruang, Hadi Tjahjanto menyebut Kementerian ATR/BPN memasukkan lokasi-lokasi food estate yang ada di Pulau Sumatra dan Kalimantan ke dalam RTR masing-masing daerah. Hal ini dilakukan agar menjaga tanah-tanah produktif yang masuk kawasan food estate tidak beralih fungsi, sehingga produksi hasil pertanian dan perkebunan tetap terjaga.

Menteri ATR/Kepala BPN juga mengatakan, tata ruang bisa memberi perlindungan kepada berbagai infrastruktur pertanian seperti situ, danau, embung dan waduk. “Waduk-waduk kita sudah banyak yang hilang, hal ini terjadi karena lemah atau tidak adanya tata ruang kita selama ini. Tapi oleh Pak Gabriel (Direktur Jenderal Tata Ruang, red) sekarang sama sekali tidak ada toleransi, tidak ada sejengkal tanah pun dari embung ini yang boleh beralih fungsi,” tuturnya.

Dalam seminar ini, Menteri ATR/Kepala BPN mengungkapkan bahwa Kementerian ATR/BPN telah berupaya mengoptimalkan ketahanan pangan nasional dengan penataan aset dan akses melalui program Reforma Agraria. “Untuk memaksimalkan pemanfaatan tanah yang diserahkan kepada masyarakat melalui Redistribusi Tanah ini kita minta HITI juga bisa ikut hadir sebagai bagian dari penataan akses menentukan tanah di lokasi itu cocoknya ditanami apa supaya hasil panennya maksimal,” tutupnya.

Atas perannya dalam pertanahan, Menteri ATR/Kepala BPN dianugrahi sebagai anggota kehormatan HITI yang ditandai dengan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) oleh Ketua Umum HITI, Budi Mulyanto. Turut hadir pada kegiatan ini Kepala BPN periode 2005-2012, Joyo Winoto. Hadir mendampingi Menteri ATR/Kepala BPN, Sekretaris Jenderal, Suyus Windayana; Direktur Jenderal Tata Ruang, Gabriel Triwibawa; Staf Ahli Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah, Yulia Jaya Nirmawati; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, Rudi Rubijaya; dan sejumlah Kepala Kantor Pertanahan di Provinsi Jawa Barat. (srv)

Exit mobile version