Podcast Bareng INDOPOSCO, Waketum PKB Singgung Calon Pemimpin Instan

Jazilul-Fawaid

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid saat berkunjung ke kantor media Indoposco dan indopos.co.id. Foto: INDOPOS.CO.ID / Yoga

INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mendatangi, kantor media Indoposco dan indopos.co.id Jalan Raya Kebayoran Lama, Grogol Utara, Jakarta Selatan pada, Kamis (7/12/2023). Ia bakal bincang santai melalui podcast NGACO (NGobrol Ala indoposCO).

Gus Jazilul sapaan karibnya tiba sekira pukul 14.10 WIB di kantor Indoposco dan indopos.co.id. Ia nampak mengenakan kemeja putih lengan panjang dipadukan rompi warna hijau stabilo berlogo PKB dan angka satu.

Ia menyorot, dunia perpolitikan Tanah Air adanya calon pemimpin bersikap pragmatis karena lahir dari proses instan. Tentu hal tersebut bisa berdampak negatif.

“Bisa terjadi hari ini (pemimpin instan), karena hari ini disebutnya zaman pragmatis thinking. Termasuk di politik,” kata Gus Jazilul dalam bincang podcast NGACO di kantor Indoposco dan indopos.co.id, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Sehingga janji-janji manis yang dilontarkan hanya meniru program yang telah berjalan. Artinya tidak ada gagasan atau terobosan baru.

“Ini lah kemudian, kalau kita muncul pemimpin instan yakin lah nanti ide-ide yang akan diperjualkan juga instan,” tutur Jazilul.

Sosok yang pragmatis tidak bisa menyerap aspirasi masyarakat atau memberikan solusi terhadap persoalan saat ini. “Tidak terlalu dalam pengertiannya terhadap kebutuhan masyarakat, terhadap kemerdekaan, yang penting dia jadi penguasa,” kritiknya.

Ia menyinggung sulitnya menemukan sosok negarawan. Apalagi masyarakat menganggap politik itu karier, seperti orang cari kerja, padahal tidak.

“Hari ini sulit mencari negarawan, Politisi itu menjaga konstitusi, menjalankan konstitusi. Kepentingannya untuk bangsa dan negara,” imbuh Wakil Ketua MPR itu.

Podcast tersebut dipandu oleh Komisaris Utama PT Indonesia Digital Pos (IDP) Syarif Hidayatullah. Durasi bincang-bincang itu berjalan selama 30 menit. (dan)

Exit mobile version