Bukan Ada Pesanan Politik, ISESS: Mutasi Kepolisian Harus Sesuai Kebutuhan

polri

Ilustrasi. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Pengamat Kepolisian dari ISESS, Bambang Rukminto mengatakan, mutasi di tubuh kepolisian harus sesuai dengan kebutuhan, bukan karena ada pesanan politik.

“Problemnya adalah, apakah rotasi dan promosi dalam Telegram Rahasia (TR) tersebut untuk memenuhi kebutuhan organisasi atau karena kebutuhan untuk memenuhi kepentingan di luar organisasi misalnya pesanan politik ? Tentu perlu dibuktikan lebih dulu,” kata Bambang kepada wartawan, Jumat (8/12/2023).

Dia mengingatkan, penempatan personel di sebuah jabatan tertentu harusnya sesuai dengan kompetensi yang bisa dilihat dari rekam jejak karir, maupun prestasi yg bersangkutan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. “Yang pasti, dari TR tersebut tampak sekali gerbong siapa yang bergerak naik, misalnya faksi atau gerbong leting 91 dan gerbong Densus 88,“ kata dia.

Gerbong letting 91 adalah angkatan dari Kapolri, Listyo Sigit, sementara bekas kepala Densus 88 baru saja dilantik presiden menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional. “Padahal densus 88/AT adalah satuan tindak, sementara BNN lebih pada lembaga konsep dan strategik. Jadi ke depan, bisa jadi strategi pemberantasan narkotika pun juga akan lebih pada penindakan, daripada pencegahan,” ucap Bambang.

Jadi, meski mutasi adalah hal yang wajar, masyarakat bisa mengkritisi apakah penempatannya sudah sesuai. Termasuk adakah kaitannya dengan kepentingan dalam mengamankan pemilu. “Wajar saja, sesuai kebutuhan organisasi. Publik akan berasumsi dan pasti akan menghubungkan dengan persiapan pengamanan Pemilu. Asumsi Itu hal yang wajar,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi besar-besaran terhadap total 535 anggota Korps Bhayangkara dari tingkat Perwira Tinggi (Pati) hingga (Pamen). 67 di antaranya rotasi Kapolres di seluruh Indonesia. Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/2750/XII/KEP./2023 tanggal 7 Desember 2023 yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo.

Dari ratusan mutasi tersebut, dikatakan Bambang ada dua nama yang menarik. “Promosi mantan ajudan presiden Jokowi, Irjen Jhonny Edison Isir, sebagai Kapolda Papua dan BrigJen Ade Vivid sebagai Wakapolda DIY,” ungkap Bambang. (nas)

Exit mobile version