INDOPOS.CO.ID – Survei terbaru Litbang Kompas menyebut, 28 persen pemilih belum menentukan pilihan politik dalam Pilpres 2024. Debat Pilpres menjadi sarana pemilih mengambang ini untuk menentukan arah dukungan.
Florencia Lie (23) menyebut, pemilihan kepala negara bukanlah perkara gampang. Sebelum mencoblos paslon tertentu, setiap pilihan harus dipertimbangkan dengan matang.
Masifnya “perang digital” yang penuh gimmick para kandidat membuat masyarakat sulit mengenal dengan baik latar belakang dan gagasan paslon yang sebaiknya mereka pilih.
“Menurut saya pengaruh internet dan konten-konten yang menampilkan kebaikan dan keburukan dari paslon membuat suara yang belum memilih itu menjadi labil,” ujar Florencia kepada wartawan, Selasa (12/12/2023) lalu.
Alumnus Universitas Tanjungpura Pontianak itu berharap, debat capres-cawapres yang akan diselenggarakan sebanyak lima kali selama masa kampanye dapat membantu masyarakat menentukan arah dukungan.
“Saya harap dari debat capres malam ini bisa membuat suara yang belum memilih untuk menentukan pilihannya,” ujar Florencia.
Hal yang sama diungkapkan Mahasiswa Pascasarjana Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Maumere, NTT, Rio Nanto (28). Dia menilai moment debat menjadi peluang bagi capres-cawapres menarik simpati pemilih mengambang.
“Menurut saya, swing voters akan memanfaatkan peluang debat ini untuk memilih pemimpin yang memiliki visi yang progresif terutama dalam beberapa hal-hal urgen seperti pemberantasan korupsi, HAM, isu-isu lingkungan, dan masalah ketenagakerjaan,” ungkap Rio.
Isu-isu penting ini sudah sejak lama menjadi keresahan masyarakat dalam semua kategori umur, termasuk Generasi Milenial dan Gen Z yang menjadi pemilih mayoritas di Pilpres 2024.
Lebih lanjut, Duta Bank NTT tahun 2019 itu mengimbau para kandidat untuk mempersiapkan diri, agar bisa menghasilkan gagasan yang sesuai dengan nalar publik.
“Melihat urgensi debat ini, capres dan cawapres perlu mempersiapkan diri dalam menyampaikan gagasan yang brilian dan tentunya menggunakan nalar publik yang berterima di semua kalangan,” ungkapnya. (nas)