INDOPOS.CO.ID – Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) paslon 01 dan 03 sering hilang atau dirusak. Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengatakan, ini salah satu bukti dugaan ketidaknetralan penyelenggaran pemilu dan Aparat Penegak Hukum ( APH).
“Ini bukti bahwa kecurigaan masyarakat bahwa dugaan APH, KPU, Bawaslu sedang tidak netral mendekati kebenaran sekaligus menggambarkan betapa terdapat ketidakjujuran dan/atau ketidakadilan dalam proses pemilu,” tegas Petrus kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).
Dia mengkritisi proses aduan perusakan APK yang lambat ditanggapi oleh pihak terkait. “Kalau Aparat Penegak Hukum bersikap netral, KPU dan Bawaslu Netral mestinya APK Capres-Cawapres 3 tidak akan hilang atau kalaupun hilang langsung diusut. Inikan tidak dijaga, tidak diproses untuk mencaritahu siapa pelakunya dan lainnya,” beber Petrus.
Maka APH dan penyelenggara Pemilu harus mengambil langkah tegas, untuk menjaga Pemilu yang Luber Dan Jurdil. “Dapat dibayangkan bagaimana situasi ini jika berlangsung sampai pada hari H pencoblosan dan penghitungan suara,” kata Petrus.
Jika mereka tidak segera ambil tindakan tegas, menurut dia, maka opini publik akan semakin liar. Dan menghubungkan tanda-tanda kecurangan dan ketidaknetralan dalam pemilu dengan putusan MK No.90/PUU-XXI/2023. “Yang merupakan biang terjadinya kekisruhan pemilu karena berbasis pada Dinasti Politik dan Nepotisme,” tandas Petrus.
Sebelumnya, Direktur Hukum dan Kajian Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, menyesalkan hilangnya lebih dari 70 alat peraga kampanye menyambut kedatangan calon wakil presiden Mahfud MD di Banten. “Kemarin ada 70 spanduk untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud di Banten di pasang pada siang hari, tetapi pada pukul 03.00 WIB sudah hilang,” kata Ronny.
Adapun Agenda Mahfud di Serang adalah menghadiri Seminar Kebangsaan di Universitas Faletehan, Serang, dialog dengan tokoh masyarakat Banten di Lebak, serta dialog dengan ulama se-Banten di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Pandeglang.
Kemudian, dari kubu paslon 1, Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Angga Putra Fidrian, mengklaim banyak alat peraga kampanye (APK) seperti spanduk dan baliho yang dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Ia mengatakan, timnas telah menerima banyak laporan yang masuk terkait dugaan pelanggaran tersebut. “Banyak yang kami terima laporan, itu kaitannya dengan perusakan alat peraga kampanye (APK). Sudah APK kami sedikit, dirusak lagi,” kata Angga. (nas)