INDOPOS.CO.ID – Upaya menekan angka gagal tumbuh atau stunting harus menjadi tugas semua pihak. Dari pemerintah hingga pihak swasta. Sebab, penyelesaiannya tidak sederhana karena menyangkut pola asuh dan kebiasaan masyarakat.
Seperti halnya yang dilakukan PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), menciptakan Gerakan Anti-Stunting, Keluarga Harapan (Gasken). Itu dilakukan sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting.
“Melalui program Gasken, SPSL berupaya ambil bagian dalam mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia, khususnya yang berada di sekitar,” Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Kiki M. Hikmat dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Program tersebut dirancang untuk mengakomodasi 100 orang balita di wilayah Jakarta Utara. Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2023.
Pihaknya menitikberatkan program kesehatan dengan menyediakan 15 unit timbangan bayi digital, pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan kesehatan, dan paket PMT (Pemberian Makanan Tambahan).
“Kesehatan anak menjadi faktor utama bagi terwujudnya masyarakat, yang sehat dan masa depan yang lebih baik,” ujar Kiki.
Pihaknya bertekad menyukseskan target Pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. “Kami berharap melalui semangat kolaborasi, sedapat mungkin kita mampu mensukseskan percepatan penurunan stunting nasional,” imbuhnya.
Program tersebut diarahkan memberikan layanan kesehatan kepada balita, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting dan pneumonia, serta meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak. (dan)