INDOPOS.CO.ID – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan, ada ratusan ribu pekerja migran Indonesia (PMI) telah diberangkatkan menuju sejumlah negara sepanjang tahun 2023. Dengan pelbagai skema, salah satunya Government to Government (G to G).
Tercatat sebanyak 11.967 pekerja migran Indonesia, telah berangkat ke negara penempatan dengan skema G to G. Angka itu lebih banyak dibanding tahun 2022 yaitu, 11.811 PMI yang diberangkatkan.
“Kegiatan penempatan dilakukan melalui skema yaitu G to G ke Korea Selatan, Jepang dan Jerman, Private to Private, Mandiri, maupun Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri (UKPS),” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Ia merinci penempatan PMI dengan skema G to G, yakni Korea Selatan 11.569 PMI, Jepang 314 PMI dan ke Jerman 84 PMI. Sementara skema Private to Private (P to P), BP2MI melakukan penempatan sebanyak 242.485 PMI.
Jumlah tersebut ebih banyak dibandingkan dengan penempatan P to P tahun 2022, yang berjumlah 174.757 PMI. Sedangkan skema perseorangan/mandiri, sebanyak 18.908 PMI. Tahun sebelumnya hanya mencapai 14.079 PMI.
“Sehingga sepanjang tahun 2023, BP2MI telah melakukan penempatan sebanyak 273.747 PMI,” bebernya.
Pada tahun 2022 jumlah PMI yang berhasil diterbangkan sebanyak 200.761 orang. Target tahun ini mampu terlewati. “Melampaui target penempatan yang dicanangkan untuk tahun 2023, sebanyak 250.000 orang PMI,” imbuhnya.
Sedangkan fasilitasi pemulangan PMI pada tahun 2023, sebanyak 21.945 orang. Rinciannya terkendala 16.053 orang, CPMI 4.995 orang, pemulangan jenazah 580 orang, pekerja yang sakit 300 orang, keluarga PMI sembilan orang, campuran delalan orang. (dan)