INDOPOS.CO.ID – Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher mendesak, pemerintah mengusut tuntas insiden meledaknya tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menyebabkan 19 orang meninggal dunia.
“Pemerintah harus mengusut tuntas insiden kecelakaan kerja di PT ITSS. Apakah insiden terjadi karena murni faktor kecelakaan yang tak dapat dihindari atau karena adanya unsur kelalaian?,” kata Netty dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Termasuk proses pengusutan kejadian itu dapat dilakukan secara terbuka. Sehingga tak menimbulkan asumsi negatif di tengah masyarakat.
“Penyelidikan harus dilakukan transparan dan apa adanya. Jangan ada hal yang ditutup-tutupi. Jika memang ada unsur kelalaian dalam aspek penerapan K3, maka harus diproses secara hukum,” ujarnya.
Kasus ledakan tersebut harus menjadi peringatan bagi pemerintah dan juga perusahaan, untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan para pekerja yang berada dalam area kerja berbahaya.
“Jangan hanya memerah keringatnya saja, tapi abai terhadap keselamatan jiwa para pekerja,” kritik politisi PKS itu.
Netty juga meminta pemerintah untuk mengawal pemenuhan hak-hak korban yang meninggal dunia. “Pemberian dana santunan, baik proses dan besarannya harus sesuai dengan hukum,” ucapnya.
“Bahkan harus ada kebijaksanaan perusahaan dalam menghargai dan menghormati keluarga para pekerja yang telah berkorban nyawa,” tambah Netty.
Ledakan tungku smelter PT ITSS terjadi pada Minggu (24/12/2023) sekira pukul 05.30 WITA. Saat itu, sebanyak 35 karyawan melakukan perbaikan tungku, dan memasang pelat di sejumlah bagian. (dan)