Tak Timbulkan Keresahan Sosial, DPD: Pemerintah Harus Data Pengungsi Rohingya

Tak Timbulkan Keresahan Sosial, DPD: Pemerintah Harus Data Pengungsi Rohingya - rohingya - www.indopos.co.id

Pengungsi Rohingya. (Dok Indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Kehadiran warga etnis Rohingya secara sukarela harus diterima masyarakat Melayu, khususnya di wilayah Sumatera.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin dalam keterangan, Selasa (2/1/2024).

Menurutnya, kedatangan etnis Rohingya Myanmar perlu diterima dan diperlakukan secara manusiawi. Sebab, bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Tanpa memperdulikan asal usul dan latar belakang budaya atau agama.

“Kami mengapresiasi penerimaan masyarakat atas kedatangan etnis Rohingya di beberapa daerah,” katanya.

Dia mendorong agar pemerintah daerah yang daerahnya didatangi etnis Rohingya menyiapkan barak pengungsian dan makanan yang layak. Tentunya dengan dukungan pemerintah pusat termasuk institusi TNI dan polri.

“Kami ingin Para pengungsi Rohingya juga diperiksa identitas dan riwayat kesehatannya. Jangan sampai kehadiran mereka justru menimbulkan keresahan sosial bagi masyarakat setempat”, ungkapnya.

Meski demikian, lanjutnya, agar Pemerintah Indonesia terus melakukan pendekatan diplomasi bersama negara-negara ASEAN terhadap junta militer Myanmar.

“Kekerasan terhadap etnis Rohingya oleh pemerintahan militer Myanmar harus dihentikan. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia harus menjadi pionir atas persoalan yang terjadi di Myanmar”, tegasnya.

Diketahui, menurut data dari badan pengungsi PBB, UNCHR, lebih dari 1.500 warga Rohingya mendarat di Indonesia sejak bulan November. Rohingya sendiri meninggalkan Myanmar karena kekerasan yang terjadi, di mana mereka dianggap sebagai pendatang asing dari Asia Selatan.

Diketahui, Sedikitnya 147 pengungsi etnis Rohingya mendarat di teluk tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), pada Sabtu (30/12/2023) kemarin. (nas)

Exit mobile version