Terintegrasi 1 Platform, Program KTP Sakti Jamin Penyaluran Bansos Tepat Sasaran

sakti

Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Salah satu problem yang dihadapi masyarakat yakni penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Saat ini, terlalu banyak kartu yang harus dipegang masyarakat untuk mengakses bantuan.

Hal ini tentu merepotkan masyarakat ketika harus mengakses program pemerintah. Menjawab hal itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mencanangkan program KTP Sakti.

“Kami (Ganjar-Mahfud) menjamin, KTP Sakti akan memudahkan segala urusan masyarakat, mulai dari mendapatkan jaminan pendidikan, kesehatan hingga usaha,” ungkap Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dalam 21 program unggulannya, dikutip Rabu (3/1/2024).

Lewat program tersebut, masyarakat bisa mengakses bansos cukup menggunakan e-KTP. Dengan KTP Sakti, data masyarakat yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai penerima bantuan sosial (bansos) dan subsidi tidak lagi berbeda antar-kementerian.

“Ini karena mengacu pada profil data KPM di dalam KTP Sakti. Kita tertibkan lagi (data penerima bantuan). Cukup dengan KTP, Insya Allah panjenengan dapat bantuan, datanya diperbaiki,” jelasnya.

Menurut Ganjar, program KTP Sakti bakal menyatukan berbagai program bansos yang sudah ada. Sebut saja subsidi pendidikan, meliputi Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

Selanjutnya, Subsidi keluarga miskin, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Sembako Murah, Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kemudian, Subsidi usaha produktif Kartu Tani, Pupuk, Solar Nelayan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan UMKM.

Ganjar mengungkapkan, program KTP Sakti membutuhkan pembenahan data yang besar serta pengelolaan menggunakan sistem canggih. Dana bantuan akan langsung ditransfer pemerintah kepada penerima melalui rekening perbankan.

“KTP Sakti bisa representasikan semua. Tinggal pendataan dihimpun dengan baik pengelolaan dengan sistem yang baik. Konsep ini sebenarnya awal dari KTP elektronik,” kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, mendapat komplain terkait penyaluran bansos tak tepat sasaran saat menyambangi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. “Saya keliling ke daerah-daerah di Indonesia. Banyak komplain soal siapa yang paling berhak sebenarnya mendapat bantuan (sosial),” ujar Ganjar.

“Dengan KTP Sakti, semua program bantuan pemerintah akan terintegrasi di satu platform, jadi penyalurannya akan tepat sasaran,” tegas Ganjar. (nas)

Exit mobile version