INDOPOS.CO.ID – Lumbung Ternak Dhuafa secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat akan terwujudnya pemberdayaan. Masyarakat jadi memiliki hewan peliharaan yang awalnya merupakan bantuan dari Golden Future Indonesia (GFI).
Pernyataan tersebut diungkapkan Directur Program Golden Future Indonesia Aryo Nur Firdaus dalam keterangan, Jumat (5/1/2024). Ia mengatakan, program tersebut dalam rangka memperingati HUT ke-7 GFI.
“Program sudah berjalan di Masohi dan Pulau Seram, Maluku. Kemudian Malang-Jawa Timur, Jampang Kabupaten Sukabumi, Pekaitan Sumatera Selatan,” bebernya.
Ia menambahkan, sebagai pemberdayaan kepada penerima manfaat untuk memberikan kebermanfaatan dan kebaikan yang berlanjut dan stabil. Tentunya dengan adanya program ini para peternak atau calon penerima manfaat yang sudah memiliki basic peternak dan melalui mentoring relawan-relawan lokal yang berada di lokasi.
“Memang butuh proses kalau jadi peternakan besar, tetapi yang ada ini sudah memberi begitu banyak dampak kebaikan. Masyarakat jadi punya aktivitas, meningkatkan skill dalam beternak, hingga berdaya secara ekonomi, apalagi jelang Idul Qurban,” tutur Aryo.
Harapannya, lanjut Aryo, program ini memberi begitu banyak dampak kebaikan. Masyarakat jadi punya aktivitas, meningkatkan skill dalam beternak, tentu akan berproses seiring berjalannya waktu dan mentoring untuk sebuah peternakan pemberdayaan yang besar
Menurut dia, pemberdayaan lumbung ternak Dhuafa ini berjalan secara simultan. Agar tercapai upaya pembangunan berkelanjutan dan stabil, menghadirkan pemberdayaan yang mengubah posisi masyarakat dari tidak mampu menjadi berdaya dan mandiri.
“Tentu Program ini penting jadi perhatian kita bersama agar pemberdayaan dana zakat, infak dan sedekah, dapat melahirkan kebaikan yang berkelanjutan serta kekuatan perubahan nyata bagi masyarakat, dari satu individu, satu keluarga, masyarakat ke lingkungan lebih luas,” kata Aryo.
Miswandi (44), salah satu penerima manfaat di Kecamatan Pekaitan Sumatera Selatan, berprofesi sebagai petani kini telah memiliki 8 ekor kambing.
“Alhamdulillah program dari GFI saya yang tidak punya ternak, sekarang sudah punya delapan ekor kambing. Semua sudah siap korban. Indukannya juga ada dan semoga kedepan semakin berkembang biak,” tuturnya.
Hal serupa juga terjadi di Jampang Kab. Sukabumi. Masyarakat jadi berdaya, terlebih jelang Idul Adha. Beberapa ekor dari kambing yang mereka ternak selama ini juga memenuhi syarat untuk dijadikan hewan qurban dan di kembang biakan. (nas)