Butuh Penguatan, Kemenag: Indeks Literasi Wakaf Masih Rendah

Butuh Penguatan, Kemenag: Indeks Literasi Wakaf Masih Rendah - zakat - www.indopos.co.id

Diskusi milenial soal wakaf di Jakarta. (Nasuha INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.IDDirektur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kamaruddin Amin mengungkapkan, bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan perekonomian dan keuangan syariah. Termasuk di dalamnya adalah sektor keuangan sosial.

“Wakaf memiliki potensi yang sangat besar karena merupakan instrumen kebaikan dalam Islam yang memiliki banyak keutamaan,” kata Kamaruddin Amin di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

Publikasi Global Charities Aid Foundation pada 2023 menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara paling dermawan di dunia, yakni menempati peringkat pertama berdasarkan World Giving Index 2023. Peringkat pertama ini telah dipegang Indonesia selama enam tahun berturut-turut.

Kamaruddin mengungkapkan, bahwa ekosistem zakat dan wakaf di Indonesia telah didukung oleh sistem perundang-undangan dan regulasi yang sangat lengkap. Tantangan edukasi wakaf semakin kompleks karena bonus demografi Indonesia yang didominasi oleh kaum milenial.

“Kaum milenial memiliki pola berpikir dinamis, sehingga pendekatan edukasi yang baru perlu dihadirkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur. Waryono mengungkapkan, potensi zakat maupun wakaf di Indonesia sangat besar. Hanya saja realisasinya masih perlu ditingkatkan, diantaranya adalah soal pencatatan.

“Kepala KUA di tiap-tiap kecamatan, sejatinya juga bertugas mencatat aset wakaf,” ungkapnya.

Selain itu, Waryono menegaskan bahwa sosialisasi tentang zakat dan wakaf juga perlu ditingkatkan. “Selama ini literasi wakaf banyak bersumber dari majelis taklim,” ungkap Waryono

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama menggelar “Zakat Wakaf Hub: Talkshow Filantropi Islam” Tahun 2024 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Jumat (5/1/2024) kemarin.

Talkshow ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-78 yang mengupas isu-isu terkini perkembangan wakaf di Indonesia.

Melalui program tersebut, Kementerian Agama berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi wakaf di masyarakat, membangun pemahaman dan kesadaran berwakaf yang sistematis, masif, dan terstruktur.

Kementerian Agama juga memperluas media sosialisasi zakat dan wakaf. Termasuk lewat kampanye di media umum maupun media sosial. Sehingga bisa meningkatkan literasi wakaf dan zakat di masyarakat. (nas)

Exit mobile version