Atasi Masalah Kesehatan, Wakil Ketua TPN: Program 1 Desa, 1 Puskemas, 1 Nakes Jadi Solusi

atr

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Kesehatan merupakan dasar dari pengakuan derajat kemanusiaan. Dan kesehatan adalah pondasi yang memungkinkan seseorang menikmati kehidupan secara penuh sebagai manusia.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris dalam keterangan tertulis, Minggu (7/1/2024).

Menurut Charles, tanpa kesehatan, semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan hak-hak lainnya, menjadi terbatas. Dan program 1 Desa, 1 Puskesmas, dan 1 Nakes (tenaga kesehatan) menjadi langkah konkret Ganjar-Mahfud dalam menangani masalah ketimpangan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Sebab, lanjut dia, program-program seperti pendidikan gratis, bantuan sosial (Bansos) dan lainnya tidak bermakna jika warga negara sebagai penerimanya tidak sehat. “Dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, menurut standar WHO, Indonesia seharusnya memiliki 278.700 dokter umum, yaitu dengan rasio 1 dokter umum: 1.000 penduduk,” ungkap Charles.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Juni 2023 menunjukkan bahwa jumlah dokter umum di Indonesia masih kurang, mencapai 159.977, atau masih kekurangan sekitar 118.000-an dokter umum untuk mencapai standar WHO. Charles menekankan bahwa masalah ini bukan hanya terletak pada jumlah dokter, tetapi juga pada jumlah Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan utama di Masyarakat.

“Dengan jumlah Puskesmas seluruh Indonesia saat ini 10.435 unit, jumlah tersebut masih jauh dari minimal yang diperlukan, terutama mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas dan beraneka ragam,” ujarnya.

Ia menggambarkan betapa sulitnya akses kesehatan bagi warga yang tinggal di daerah terpencil, seperti desa-daerah kepulauan. “Bayangkan jika ada orang yang sakit kritis di sebuah desa kepulauan, harus menunggu kapal untuk berobat ke puskesmas di ibukota kecamatan yang berada di pulau berbeda,” katanya.

Ia menegaskan, dengan urgensi dan kompleksitas masalah tersebut, negara harus hadir di setiap desa dengan membangun 1 puskesmas dan menyediakan minimal 1 tenaga kesehatan (nakes).

Rencana pemerintahan Ganjar-Mahfud untuk membangun 49.344 puskesmas kelas C atau puskesmas pembantu desa hingga tahun 2029 menjadi langkah konkret untuk menyelesaikan ketimpangan dalam pelayanan Kesehatan.

“Dengan fokus pada program 1 Desa, 1 Puskesmas, 1 Nakes, Ganjar-Mahfud memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” jelasnya.

“Dan memastikan bahwa setiap warga dapat menikmati hak-haknya secara merata dan bermartabat,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version