INDOPOS.CO.ID – Sebanyak 328 paper dari 1.957 paper terbaik terpilih pada Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23. Para peserta berasal dari 10 negara, yaitu Afghanistan, Armenia, Mesir, Indonesia, Irak, Malaysia, Moroko, Nigeria, Pakistan, dan Sri Lanka.
“AICIS kali ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kancah global,” ujar Staf Khusus Menag bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Ia menyebut, gelaran AICIS tahun ini bertepatan dengan momentum Hari Internasional Persaudaraan Manusia yang ditetapkan PBB sejak 2020.
“Alhamdulillah, tahun ini NU dan Muhammadiyah telah ditetapkan sebagai penerima Zayed Award for Human Fraternity,” ungkapnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, ada tujuh isu yang akan dibahas dalam AICIS 2024. Di antaranya, Agama, Nasionalisme, dan Kewarganegaraan di Asia Tenggara, Dampak Isu dan Ketegangan Keagamaan Internasional terhadap Nasionalisme.
Lalu, Kewarganegaraan, dan Hak Asasi Manusia, Krisis Kesetaraan, Keadilan, dan Kemanusiaan, Ketegangan Agama dan Kemanusiaan Global, Isu Gender, Spiritualitas, dan Minoritas, Fiqih Siyasah tentang Perang dan Damai: Pasca Kolonial dan Kebijakan berbasis Maslahah Mursalah, Kesetaraan, dan Pemberdayaan.
“Isu besarnya adalah peran agama dalam menguatkan nasionalisme, merespons krisis keadilan dan kesetaraan, masalah gender, serta kemaslahatan umat, termasuk yang berkenaan dengan krisis iklim,” jelasnya. (nas)