Pangan dan Masa Depan Milenial

jagung

Oleh: Agus Salim, ASN Kementerian Pertanian

INDOPOS.CO.ID – Kebutuhan akan pangan adalah hal pokok mendasar yang harus dipenuhi bagi manusia, amanat UUD 1945 pasal 27 menyebutkan bahwa Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia sesuai dengan dengan Deklarasi Roma (1996). Inilah yang mendasari terbitnya UU No.7/1996 tentang Pangan, diperkuat Kembali dengan urgensi ketahanan pangan dalam UU No. 18/2012.

kedaulatan pangan mengharapkan bangsa Indonesia dapat mengatur dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya secara berdaulat, mampu mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri, dapat mengatur kebijakan pangan secara mandiri, dapat melindungi dan mensejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan.

Aspek kedaulatan pangan yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara pangan diproduksi dan oleh siapa. Masyarakat selain sebagai produsen, distributor dan juga konsumen tentu harus ditata kelola diatur dengan regulasi yang baik oleh pemerintahan.

Sumber daya manusia pertanian adalah motor penggerak terwujudnya kedaulatan pangan, karenanya pilihan menjadi petani atau menekuni sektor pertanian diperlukan upaya khusus sehingga keberlanjutan atau regenerasi yang mencintai dan mempunyai passion pertanian sangat di diperlukan.

UU Pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan, namun juga memperjelas dan memperkuat pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan kedaulatan pangan (food soveregnity) dengan kemandirian pangan (food resilience) serta keamanan pangan (food safety).

Sektor pertanian Indonesia kita tercatat tetap tumbuh melaju dan mampu menjadi mesin penggerak perekonomian nasional, data BPS menyebutkan sebagian besar lapangan usaha tumbuh positif pada triwulan III 2023 (y on y) salah satu yang menjadi leading sectors yang terus tumbuh adalah pertanian, selain itu perdagangan pertambangan industri pengolahan.

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, sektor pertanian Indonesia menunjukkan kinerja positif. Pada tahun 2022 PDB Sektor pertanian tumbuh sebesar 2,33% (y-on-y). Hingga triwulan II 2023, PDB sektor pertanian tumbuh 14,28% (q-to-q). Selain itu, Indonesia juga mengalami surplus dalam perdagangan produk pertanian. Pada tahun 2022, surplus perdagangan produk pertanian mencapai 275,15 triliun. Selama Januari-Juni 2023, ekspor produk pertanian mencapai Rp258,46 triliun dan mengalami surplus sebesar Rp74,35 triliun.

Pangan mempunyai arti dan peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, stabilitas pangan berbanding lurus dengan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional. Seperti yang disampaikan Amran Sulaiman Menteri Pertanian: Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara karena krisis pangan bisa berdampak pada lainnya.

Disini pentingnya Bagaimana menumbuhkan minat generasi muda dalam dunia pertanian Indonesia tentulah bukan hal mudah, terlebih masyarakat kita masih banyak yang memandang bahwa bertani itu tidak mudah untuk dilakukan, beternak itu belum tentu cepat dapat untungnya, berkebun itu rumit sehingga lebih banyak memilih pekerjaan diluar sektor pertanian, bahkan lulusan dengan latar belakang pendidikan pertanianpun tidak sedikit dari mereka menekuni dunia diluar pertanian.

Hasil sensus BPS 2023 mencatat jumlah petani milenial yang berumur 19–39 tahun sebanyak 6.183.009 orang, atau sekitar 21,93 persen dari petani di Indonesia. Petani berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai dengan 39 (tiga puluh sembilan) tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital, termasuk didalamya yang mampu menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet/telepon pintar/teknologi informasi, penggunaan drone, dan/ atau penggunaan kecerdasan buatan. Mereka paling banyak berada di pulau Jawa (Jatim 971,10 ribu orang, Jateng 625,81 ribu orang, Jawa Barat 543,04 ribu orang).

Sementara petani milenial yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 10,59 juta orang (37,58 persen) dan petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 5,61 ribu orang (0,02 persen).

Selama ini para petani kita sebagian besar didominasi usia lanjut, para generasi mudanya harus terus diberikan motivasi mempunyai peran lebih dalam sektor pertanian. Jangan sampai terjadi brain drain atau human capital flight, para pemuda milenialnya terus hengkang pergi meninggalkan pertanian ke sektor lainnya yang dinilai dapat memberikan masa depan yang cerah dengan berbagai pertimbangan atau karena pilihan hidup. Maka pentingnya menata ulang, mewariskan keberlangsungan pertanian kepada generasi muda dengan berbagai langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan swasembada pangan nasional.

Salah satu yang menjadi daya tarik dan minat milenial ke sektor pertanian sekarang ini tentunya dengan informasi yang massif di berbagai kanal media bahwa pertanian adalah peluang besar dalam industri inovasi dan teknologi hulu hilir yang bernilai ekonomis, disinilah perlunya perubahan mindset cara pandang masyarakat dan milenial muda dimulai dari diri kita sendiri bahwa pertanian itu menarik.

Dibutuhkan dorongan dari pemerintah untuk memaksimalkan minat para pemuda dalam bidang pertanian seperti adanya bantuan sarana produksi pertanian atau saprotan seperti benih, pupuk, pestisida dan zat pengatur tumbuh yang mudah didapat dan dijangkau. Adanya kemudahan dalam mengakses penguatan permodalan dalam mengelola usaha pertanian menjadi daya tarik tersendiri bagi milenial, sebagai inisiasi program penumbuhan wirausaha muda pertanian, seperti program KUR Kredit Usaha Rakyat bidang pertanian (KUR Pertanian) dalam membantu mengembangkan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir.

Tak kalah pentingnya adalah menyiapkan penerus keberlanjutan swasembada pangan dengan memberikan peluang dan kesempatan yang seluas luasnya dalam bidang pendidikan dan sekolah pertanian, program pendidikan tinggi vokasi pertanian ataupun pelatihan lainnya yang mempunyai basis kurikulum pembelajaran yang aplikatif sesuai kebutuhan Pembangunan pertanian sekarang.

Kecendrungan para generasi muda yang ingin serba cepat dan mudah, di sektor pertanian sekarang ini sudah banyak memiliki teknolgi pertanian seperti alat mesin pertanian, varietas unggul bibit pertanian dengan cara modern dan berbagai aplikasi sarana pendukung produksi dan hasil pertanian.

Sesuai yang disampaikan Amran Sulaiman Menteri Pertanian bahwa untuk mencapai swasembada pangan adalah fokus terus menerus melakukan akselerasi peningkatan produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung sebagai komoditas strategis, dengan selalu mendorong modernisasi alat mesin pertanian (alsintan) untuk sektor pertanian, hal ini dilakukan salah satunya supaya menarik petani milenial dan generasi Z (Kutawaringin, Kab. Bandung 6/12/2023).

Besar harapan bahwa akan terjadinya perubahan perekonomian masyarakat menjadi lebih meningkat dengan mendorong pembentukan kelompok-kelompok masyarakat pertanian, pembinaan secara berkelanjutan dan terarah oleh pemerintah, dimulai dari pekarangan lingkungan rumah sendiri dengan program rumah pangan lestari sebagai upaya otimalisasi lahan pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat baik dipedesaan ataupun perkotaan.

Dalam perjalanan industri pertanian memberikan kepastian keamanan bertani dengan perlindungan asuransi pertanian yang merupakan perlindungan kepada para petani, melalui perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani khususnya tani padi.

Para mahasiswa pertanian, alumni dan petani muda harus terlibat aktif dan intensif dalam pendampingan dan pengawalan program pemerintah bidang pertanian, diantaranya turut serta dalam pelatihan dan magang bagi para petani muda dalam bidang pertanian, dan optimalisasi penyuluh untuk mendorong dan menumbuhkembangkan generasi petani muda.

Dengan demikian pelaku utama sektor pangan adalah para generasi milenial, para pemuda yang akan mengawal pertanian berkelanjutan, sehingga lingkungan akan tetap Lestari, perekonomian meningkat, dan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat tentunya akan lebih baik. semoga. (*)

Exit mobile version