Angka Kematian Petugas KPU dan Bawaslu pada Pemilu 2024 Total 84 Orang

Pemilu-mampang

Masyarakat menggunakan hak suaranya pada Pemilu serentak 2024 di TPS 026, Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Dok Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan, jumlah petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia saat bekerja sebanyak 84 orang. Data tersebut dihimpun hingga Minggu (18/2/2024) pukul 23.58 WIB.

Rinciannya yang meninggal berasal dari unsur Komisi Pemilihan Umum (KPU), sementara 13 petugas lainnya berasal dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Tadi Pak ketua KPU angkanya 71 untuk yang tanggal 14-18 (Februari 2024), dari Bawaslu ada tambahan 13 orang itu tanggalnya sama. Jadi totalnya ada 84 pak yang meninggal sampai sekarang,” kata Budi secara daring melalui YouTube Kemenkes dilihat, Selasa (20/2/2024).

Mewakili pemerintah, ia menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya para petugas Pemilu 2024. Sekaligus memanjatkan doa terbaik bagi mereka.

“Kami atas nama pemerintah mengucapkan, turut berduka cita atas wafatnya petugas pemilu dan kami doakan semoga para almarhum ini diampuni dosanya dan diterima amal ibadahnya,” tutur Budi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menyatakan, petugas ad hoc yang meninggal dunia saat bekerja selama pencoblosan dan pascapemungutan suara Pemilu 2024 ada 71 orang. Itu tercatat mulai Rabu (15/2/2024) hingga Minggu (18/2/2024).

Penyelenggara badan Ad hoc, merupakan kelompok panitia penyelenggara pemilu mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas).

“Para penyelenggara pemilu badan ad hoc terutama pada peak season yang bebannya berat. Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang,” beber Hasyim dalam kesempatan yang sama.

Komisioner Bawaslu Herwyn Mandola menyebut, ada belasan pengawas pemilu meninggal dunia selama pencoblosan dan pascapencoblosan atau tepatnya hingga, Senin (19/2/2024) kemarin. “Ada 13 petugas (meninggal) pada 14-19 Februari ini,” jelas Herwyn. (dan)

Exit mobile version