Psikolog Ungkap 3 Hal yang Harus Dilakukan Cegah Perundungan Anak

Why-Me

Ilustrasi korban perundungan. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Ratih Ibrahim mengemukakan, tiga hal yang sangat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya perundungan atau bullying di lingkungan sekolah. Pertama, pola pengasuhan dalam keluarga atau parenting.

Hal tersebut seraya menanggapi kasus perundungan di salah satu sekolah Internasional kawasan BSD, Tangerang Selatan. Kasus tersebut viral di media sosial sejak Senin (19/2/2024), kini ditangani Polres Tangerang Selatan.

“Dasarnya adalah pola relasi dan komunikasi serta kekompakan orangtua yang sehat, saling respek, saling mencintai,” kata Ratih Ibrahim kepada INDOPOS.CO.ID melalui gawai, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Orangtua, keluarga, rumah adalah tempat aman dan kondusif bagi anak untuk bertumbuh. Maka pentingnya menerapkan pola pengasuhan yang sehat, penuh kasih sayang dan perhatian

“Pengasuhan yang menumbuhkan self esteem dan self respect baik pada anak,” ujar Ratih.

“Menanamkan nilai kemanusiaan yang beradab di dalam keluarga, termasuk sikap peduli dan saling respek dalam pertemanan,” tambahnya.

Kedua, pengawasan di lingkungan sekolah harus. Sekolah harus jadi tempat aman bagi siswa untuk belajar dan berteman secara sehat.

“Penegakan budi pekerti di sekolah, dimana kepala sekolah, guru dan staf lainnya adalah role model, teladan, contoh hidup,” jelas Ratih.

Selain itu, penegakkan peraturan yang adil di sekolah, dan tidak berpihak bagi semua bentuk perilaku bullying. Serta pasang CCTV dan kerjasama sekolah dengan orang tua murid.

Upaya pencegahan ketiga, pentingnya peran masyarakat. Setiap orang harus peduli terhadap kondisi di lingkungannya, termasuk jika terjadi perundungan.

“Kita seringkali ngga mau ikut campur, ikut bertanggungjawab dengan apa yang terjadi di lingkungan kita. Jadi ketika menemukan perundungan, kita pasif, diem aja, atau malah nontonin. Ini yang ngga boleh,” jelasnya. (dan)

Exit mobile version