Turunkan Angka Ketidakhadiran Siswa, Kemendikbudristek Luncurkan Program Ini

Iwan-Syahril

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Iwan Syahril dalam acara daring Foto: Kemendikbudristek untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengimbau dan terus mendorong semua yang terlibat dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Iwan Syahril dalam keterangan, Selasa (27/2/2024).

Ia menyebut, salah contoh perilaku tersebut adalah pembiasaan cuci tangan dengan sabun secara rutin. Karena berdasarkan penelitian ini bisa menurunkan angka ketidakhadiran secara signifikan hingga 50 persen.

Selain itu, lanjut dia, penyediaan air minum yang aman di sekolah dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam menangkap pelajaran. Secara tidak langsung ini dapat meningkatkan kualitas akademik mereka.

“Hingga 2022 sekitar 11,43 persen sekolah dari semua jenjang di Indonesia telah memiliki jamban yang terpisah dan berfungsi dengan baik,” katanya.

Hal ini, masih ujar dia, masih sangat jauh dari target yang diharapkan bahwa seluruh anak mendapat layanan WASH 100 persen pada 2030. Untuk itu dibutuhkan sebuah perencanaan strategis yang dapat diimplementasikan lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya seperti mitra pembangunan.

“Kami berharap dengan adanya dokumen Peta Jalan Sanitasi Sekolah ini, maka seluruh pemangku kebijakan dapat terlibat dalam Perencanaan Berbasis Data menuju pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030 terkait dengan akses sanitasi sekolah,” terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, meluncurkan dokumen Peta Jalan atau Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030. Ketersediaan akses air, sanitasi, dan higienitas (kebersihan) atau Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) memberikan dampak yang luar biasa pada pembangunan sektor kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan.

Ketersediaan akses WASH di sekolah bagi peserta didik menjadi salah satu komponen penting untuk mewujudkan sekolah sehat. Program tersebut sebagai landasan perencanaan bagi seluruh pihak terkait untuk mewujudkan sanitasi sekolah yang berkualitas hingga akhir 2030. (nas)

Exit mobile version