Menag: Perbedaan Awal Ramadan Jangan sampai Ganggu Ukhuwah Islamiyah

Menag: Perbedaan Awal Ramadan Jangan sampai Ganggu Ukhuwah Islamiyah - hilal - www.indopos.co.id

Ilustrasi - Rukyat melihat hilal. (Dok. Indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Perbedaan penetapan awal Ramadan di masyarakat merupakan hal yang wajar. Dan perbedaan ini jangan sampai mengganggu ukhuwah atau persaudaraan islamiyah.

Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan, Senin (11/3/2024).

“Ada perbedaan itu lumrah. Tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai toleransi, sehingga tercipta suasana kondusif,” katanya.

Diketahui, pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H/2024 M jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1445 H, Minggu (10/3/2024) malam.

Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. “Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di berada di atas ufuk dengan ketinggian antara – 0° 20‘ 01“ (-0,33°) sampai dengan 0° 50‘ 01“ (0,83°),” katanya.

“Dengan sudut elongasi antara 2 derajat 15 menit 53 detik sampai dengan 2 derajat 35 menit 15 detik,” imbuhnya.

Artinya, lanjut dia, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1445 H, belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Diketahui, pada 2021 Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan posisi demikian, masih ujar dia, maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.

Pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag di 134 titik di Indonesia. “Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua. Di 134 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal,” ujarnya.

Karena dua alasan tersebut, Sidang Isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Syakban menjadi 30 hari sehingga 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Sementara, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 2024 jatuh pada hari ini, Senin (11/3/2024). Sehingga umat muslim sebagian telah menjalankan puasa Ramadan 2024 mulai hari ini. (nas)

Exit mobile version