Tak Ingin Data Pribadi Dicuri, Begini Caranya

Tak Ingin Data Pribadi Dicuri, Begini Caranya - hoaks ip - www.indopos.co.id

Ilustrasi - Berita bohong atau hoaks. (Dok. Indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Merujuk survei indeks literasi digital nasional berdasarkan pilar 2022 memiliki angka paling kecil yakni 3,12 dari skala 5,00. Untuk itu kegiatan gali ilmu literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) penting dilakukan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat.

Pegiat literasi digital dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Tular Nalar, Yohanes Seto Prayogi mengatakan, masyarakat harus berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi di internet.

“Terkadang kita susah membedakan mana yang informasi mana yang opini. Hal ini penting diketahui agar dalam menangkap informasi, kita bisa menyaring informasi yang akan kita bagikan dan mana yang tidak,” jelas Yohanes Seto Prayogi dalam keterangan, Rabu (20/3/2024).

Pada kesempatan yang sama, Mentor dari Inkubator Bisnis Teknologi Informasi (IBTI) Maleo Techno Center, Nur Rina Maskayanti menjelaskan, pentingnya melindungi data pribadi bagi keluarga. Menurut dia, ada dua jenis data pribadi yang harus dilindungi.

“Data pribadi adalah privasi kita, hak kita mau membagikan data-data itu ke orang atau tidak,” ungkapnya.

“Ada 2 jenis data pribadi yaitu data pribadi umum dan data pribadi spesifik,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, data pribadi umum itu mencakup nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, agama, status perkawinan, dan atau data pribadi yang dikombinasikan untuk mengidentifikasi seseorang,” ujarnya.

Sedangkan data pribadi spesifik, masih ujar dia, mencakup rekam medis pribadi, catatan kejahatan, data anak, keuangan pribadi,dan juga meliputi data lain yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

“Menjaga data pribadi sangat penting, agar keamanan kita dalam berinternet dapat terwujud,” jelasnya.

Ia menambahkan, ada beberapa tips untuk menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh orang lain. Salah satunya adalah tidak asal klik link yang masuk ke gawai.

“Jangan kita asal klik link yang diterima baik via WA, email, dan aplikasi lainnya. Kalau kita menemukan kasus seperti itu kita abaikan atau hapus saja karena berisiko data-data yang ada di hp kita dapat diambil,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version