RI dan Vietnam Jajaki Kerja Sama Agrikultur dan Akuakultur

ASEAN

RI dan Vietnam Jajaki Kerja Sama Agrikultur dan Akuakultur - menkop 2 - www.indopos.co.id

Menteri Koperasi dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki (kiri) dan Province Chairman of PPC, Ms. Hyim Kdoh, Dal Lak Province melihat lukisan sebagai kenang-kenangan yang diberikan di sela audiensi, di Vietnam, Jumat (22/3/2024). Foto: KemenkopUKM

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) menjajaki kerja sama dengan Vietnam di sektor agrikultur dan akuakultur yang melibatkan koperasi dan UKM untuk memperkuat kedudukan posisi Indonesia dan Vietnam di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat melakukan audiensi dengan Province Chairman of PPC, Ms. Hyim Kdoh, Dal Lak Province, mengatakan Indonesia dan Vietnam memiliki peranan penting di dalam sektor agrikultur dan akuakultur di ASEAN.

“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Vietnam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara,” ujar Teten, di Vietnam, Jumat (22/3/2024).

Teten menjelaskan, peluang kerja sama yang akan dijajaki meliputi modernisasi ekosistem bisnis agrikultur dan akuakultur melalui digitalisasi, research and development untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian dan perikanan di pasar global, hingga Pengembangan model bisnis dan kemitraan rantai pasok perikanan dan pertanian di kawasan ASEAN.

Ia juga menyebutkan untuk saat ini, komoditas yang sedang dikembangkan antara lain adalah rumput laut, udang, sidat, sawit, kelapa, jahe merah, padi, buah-buahan, bambu, dan rotan. Sedangkan untuk di Vietnam di sektor akuakultur ada ikan baramundi, udang, dan lobster. Sementara untuk agrikultur ada durian, mangga, dan nangka yang juga banyak ditanam di Indonesia.

“Kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah mendorong hilirisasi produk-produk berbasis sumber daya alam, termasuk komoditi agrikultur dan akuakultur. Ada beberapa komoditas unggulan di sektor agrikultur dan akuakultur yang dibudidayakan di kedua negara, hal ini menjadi baik untuk dikerjasamakan dan ditingkatkan kualitas produksinya,” jelas MenkopUKM.

Dengan hilirisasi, menurut Teten, maka akan menjadi platform untuk menghasilkan lapangan pekerjaan berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat.

“Harapan ke depan, tidak ada lagi kegiatan perikanan dan pertanian perorangan, kecil-kecil, tidak berskala ekonomi dan tidak terencang, semuanya harus by design,” kata dia. (fer)

Exit mobile version