Lebaran Makin Dekat, LKDI Ajak Masyarakat Waspadai Ancaman Phishing

phishing

Ilustrasi phishing. Foto: LKDI untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Hari Raya Idulfitri kian dekat, masyarakat Indonesia dihadapkan ancaman serangan ‘phishing’. Tindakan ini mengancam keamanan data pribadi dan keuangan. Pelaku kejahatan daring memanfaatkan momen ini untuk melakukan penipuan dan pencurian identitas.

Di mana biasanya lalu lintas transaksi keuangan sedang tinggi-tingginya. Phishing adalah praktik penipuan daring, di mana pelaku berusaha memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya, dengan menyamar sebagai entitas terpercaya melalui surat elektronik (email), pesan teks, atau situs web palsu.

Biasanya, menjelang Lebaran, para pelaku phishing menggunakan iming-iming penawaran diskon, ucapan selamat, atau informasi tentang transaksi belanja sebagai umpan untuk menarik perhatian korban.

Menurut data Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI), kasus penipuan online, termasuk phishing, pada tahun lalu, jumlah laporan kasus phishing meningkat sebesar 30 persen selama bulan Ramadan terutama menjelang Lebaran dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Direktur Eksekutif Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) Kholid Basmalah menjelaskan, bahwa pelaku phishing sering kali memanfaatkan momen-momen penting seperti Lebaran untuk mengeksploitasi ketidaktahuan atau kelengahan pengguna internet.

“Mereka dapat menciptakan situs web palsu yang menyerupai toko online terkenal atau lembaga keuangan, atau mengirimkan email yang mengandung tautan berbahaya untuk mencuri informasi korban,” kata Kholid Basmalah dalam keterangan, Kamis (28/3/2024).

Maka dari itu, menurut dia, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari serangan phishing.

Beberapa langkah yang dapat diambil, di antaranya: waspadai pesan yang mencurigakan dengan memeriksa dengan cermat setiap email atau pesan teks yang diterima, terutama jika meminta informasi pribadi atau keuangan.

Lalu verifikasi sumber pesan dengan memastikan bahwa email atau pesan teks berasal dari sumber yang sah sebelum membagikan informasi sensitif. Dan memperbarui perangkat lunak keamanan dengan memastikan perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan firewall, selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman phishing dan malware lainnya. (nas)

Exit mobile version