Wapres: Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045

Qur'an-Hours

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin bersama tim Indonesia Qur'an Hours. (Dok. Setkab)

INDOPOS.CO.ID – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menyambut baik kerja sama Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) dan Yayasan Nur Quran Indonesia dalam gelaran Indonesia Qur’an Hours.

Wapres mengajak umat Islam di tanah air sebagai penduduk mayoritas bangsa Indonesia untuk memperkuat kemampuan ekonominya.

“Kita menyongsong Indonesia emas 2045, kita umat Islam harus menjadi umat yang harus memberikan kontribusi yang besar, menjadi umat yang kuat ekonominya,” tegas Ma’ruf Amin dalam keterangan, Selasa (2/4/2024).

Menurut Wapres, tantangan menuju kemandirian umat salah satunya disebabkan oleh lemahnya kualitas sumber daya manusia. Selain itu harus didorong adanya kontribusi semua pihak khususnya pesantren untuk mewujudkan kemandirian umat secara menyeluruh.

Karena, dikatakan Wapres, kemandirian umat itu berarti melakukan penguatan, taqwiyat ul ummah, dalam pendidikan dan ekonomi.

“Karena itu, perlu ada ikhtiar dalam rangka menumbuhkan semangat, mendorong adanya partisipasi dan kontribusi semua kalangan dalam rangka menuju kemandirian ekonomi umat,” ujarnya.

Wapres berharap umat Islam di tanah air dapat mengejawantahkan setiap ajaran Al-Qur’an dalam kesehariannya.

“Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita sebagai umat ahlul Qur’an yang selalu membaca Qur’an tiap menit tiap jam dan mengamalkan Al-Qur’an dan menerapkan Al-Qur’an dalam semua aspek, termasuk dalam bidang ekonomi yang masyru’ah, sesuai dengan syariah,” ujarnya.

Sebelumnya, Penggagas Indonesia Qur’an Hours, Djoni Rosadi mengatakan, institusi pesantren jumlahnya mencapai ribuan di Tanah Air. Dan mereka memainkan peran besar sebagai pilar dan kekuatan ekonomi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Fokus utama event akbar tahunan pada penyatuan hati seluruh umat Islam dengan Al Quran,” ucapnya.

Selain mengajak umat Islam untuk mendekatkan diri dengan Al Qu’ran, menjalankan ajaran-ajaran mulia yang terkandung di dalamnya, serta berbuat kebaikan sesuai dengan nilai-nilai Al Qu’ran, event ini menjadi forum untuk merumuskan agenda besar mendorong terciptanya cita-cita kemandirian ekonomi umat dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.

Menurut Djoni, potensi ekonomi pesantren sangat besar dan menjanjikan. Karena itu, dibutuhkan sebuah terobosan dan dukungan nyata dari berbagai elemen untuk membangkitkan ekonomi pesantren, utamanya pemerintah.

“Kita berharap pemerintah melakukan penguatan kepada lembaga perekonomian umat, khususnya ekonomi pesantren dalam bentuk edukasi, afirmasi, fasilitasi dan advokasi termasuk memberikan ruang kontribusi dan partisipasi bagi lembaga perekonomian pesantren dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.

“Dan yang lebih penting, mempercepat lahirnya regulasi yang mendorong kemandirian perekonomian pesantren,” imbuhnya.

Untuk memulai program penguatan ekonomi pesantren, Djoni bersama tim akan segera menetapkan pesantren binaan di sejumlah daerah di Indonesia. Dan mulai fokus pada penguatan kelembagaan ekonomi dan basis komoditi unggulan.

“Insyaallah, gerakan ini akan mulai berjalan sebagai ikhtiar kita membangkitkan ekonomi pesantren dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2024,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version