KNPI dan MBM Serukan Masyarakat Internasional Bantu Palestina

knpi

Ketua Umum KNPI Tantan Taufiq Lubis (kiri) bersama Presiden MBM M. Izzat Afifi bin Abd Hamid saat mengeluarkan pernyataan terkait Palestina. (dokumen KNPI)

INDOPOS.CO.ID – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan Israel kepada warga Gaza di Palestina. KNPI juga menyerukan masyarakat internasional untuk bersatu menghentikan kekerasan dan mendukung upaya bantuan kemanusiaan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum KNPI Tantan Taufiq Lubis dalam keterangan, Sabtu (27/4/2024).

Bersama Majelis Belia Malaysia (MBM) meminta masyarakat internasional untuk membantu Palestina, khususnya para korban konflik di Gaza. “Tidak ada alasan untuk melakukan kekejaman yang menghancurkan kehidupan dan merampas masa depan generasi mendatang,” katanya.

Menurut Ketua Majelis Nasional KAHMI Bidang Hubungan Luar Negeri ini, pentingnya keadilan dan keterwakilan sangat penting dalam memastikan bahwa suara kaum tertindas didengar dan hak-hak mereka dilindungi.

“Keanggotaan penuh Palestina di PBB sangat penting, karena menandakan pengakuan global atas kedaulatan dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri,” ungkapnya.

Hal itu, masih ujar dia, memungkinkan Palestina untuk berpartisipasi aktif dalam forum internasional. Dan segala keputusan yang diambil Palestina dapat memengaruhi masa depan mereka.

“Kami mendesak badan-badan antarpemerintah terkait, termasuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden MBM M. Izzat Afifi mengatakan, selama 200 hari terakhir, serangan teroris yang tiada henti telah mengakibatkan banyak sekali tragedi kemanusiaan di Gaza.

“Tragedi ini bukan hanya soal angka, tetapi juga nyawa tak berdosa, termasuk anak-anak dan perempuan, yang meninggal dan sangat menderita,” ujarnya.

Lebih dari 34.000 nyawa telah hilang, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 77.000 orang terluka parah, tidak memiliki akses terhadap perawatan medis yang memadai, sehingga membuat mereka rentan terhadap infeksi dan komplikasi yang mengancam jiwa.

Kekerasan rezim Israel juga telah membuat lebih dari 17.000 anak menjadi yatim piatu, kehilangan kasih sayang dan perlindungan orang tua mereka, dan lebih dari 2 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah dan desa mereka, menjadikan mereka pengungsi yang mencari keselamatan jauh dari tanah air mereka yang berlumuran darah.

“Kami berdiri teguh di pihak para korban, menuntut keadilan dan perlindungan hak asasi manusia yang tidak dapat dikompromikan,” katanya.

“Kami juga menyerukan kepada para pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah-langkah untuk membantu mereka yang terkena dampak, memastikan perawatan medis yang memadai dan perlindungan bagi mereka yang terpaksa mengungsi dari kekerasan,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version