INDOPOS.CO.ID – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) resmi meluncurkan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Fitur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (Watkesrehab) yang ditujukan untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi para tahanan dan narapidana di seluruh Indonesia.
Acara peluncuran yang berlangsung pada Kamis (1/8) ini tidak hanya menjadi penanda kemajuan dalam sistem perawatan kesehatan di lingkungan Pemasyarakatan, tetapi juga sekaligus menandai penyerahan beberapa buku standar dan modul pelatihan terbaru.
Pelaksana Tuguas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga, menyampaikan bahwa Pemasyarakatan memiliki peran penting dalam menyediakan layanan kesehatan komprehensif sebagai bagian dari hak asasi manusia, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Dengan peluncuran SDP Watkesrehab, diharapkan kualitas layanan kesehatan di seluruh satuan kerja Pemasyarakatan dapat terus ditingkatkan.
“Sistem ini tidak hanya menyediakan saluran komunikasi data dan informasi yang efektif dengan berbagai pemangku kepentingan, tetapi juga mendukung program kesehatan nasional seperti Satusehat,” ujar Reynhard.
“Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap individu di dalam Pemasyarakatan menerima perawatan kesehatan yang layak dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” imbuhnya.
SDP Watkesrehab dirancang untuk menyediakan data satu pintu yang mencakup berbagai aspek kesehatan, termasuk penyakit menular dan tidak menular, kesehatan mental, layanan kesehatan umum, serta layanan rehabilitasi. Dengan adanya sistem ini, diharapkan akan memudahkan analisis dan evaluasi efektivitas program kesehatan yang sedang berjalan.
Selain itu, acara ini juga menjadi momen penting untuk menyerahkan buku standar dan modul pelatihan kesehatan dan rehabilitasi, di antaranya Standar Pengendalian Penyakit Menular HIV/AIDS dan TBC, Standar Penyelenggaraan Sarana Prasarana Layanan Makanan, Modul Pelatihan Deteksi Dini Masalah Kejiwaan untuk Narapidana Teroris, serta Modul Pelatihan Training of Trainer Pemenuhan Akomodasi bagi Penyandang Disabilitas. Buku dan modul tersebut dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi perawatan kesehatan di wilayah masing-masing.
Pada kesempatan ini, Reynhard juga menegaskan pentingnya pelatihan dan pengembangan berkelanjutan bagi petugas Pemasyarakatan untuk memastikan bahwa SDP Watkesrehab dapat dioperasikan dengan optimal. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas melalui pelatihan berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai penutup, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengembangan sistem ini. “Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat untuk Pemasyarakatan Maju,” tutupnya dengan penuh harapan.
Dengan peluncuran resmi SDP Watkesrehab, diharapkan layanan kesehatan bagi para Tahanan, Anak, Narapidana, dan Anak Binaan di Indonesia akan semakin terstruktur dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup mereka. (gin)