INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru. Hal ini agar generasi muda berminat menjadi guru.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbudristek Prof Nunuk Suryani di sela-sela kunjungan kerja ke Pekanbaru, Riau, Jumat (9/8/2024).
Menurut dia, menjadi pahlawan tanpa tanda jasa adalah panggilan hati. Namun demikian profesi mulia tersebut harus didukung dengan kesejahteraan.
“Kami saat ini tengah melakukan akselerasi penguatan sertifikasi PPG (Pendidikan Profesi Guru). Sehingga dengan pemenuhan sertifikat, maka akan berpengaruh ke pengelolaan tunjangan profesi guru (TPG),” terangnya.
“Artinya mereka akan lebih sejahtera berbeda dengan profesi lain. Karena mereka akan mendapatkan gaji dan tunjangan yang diatur dalam UU Guru dan Dosen,” imbuhnya.
Ia menuturkan, dengan menjadi guru profesional tentu otomatis kesejahteraan mereka terpenuhi. Otomatis keinginan generasi muda untuk menjadi guru itu tinggi.
“Kita bisa lihat peminat mengikuti PPG prajabatan meningkat, artinya keinginan generasi muda menjadi guru saat ini meningkat,” ungkapnya.
“Apalagi lulusan PPG prajabatan ini langsung menjadi aparatur sipil negara (ASN) pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK),” imbuhnya.
Ia menambahkan, lulusan PPG prajabatan akan mengisi kebutuhan guru di tahun depan. Terutama mengisi mereka (guru) yang pensiun.
“PPG prajabatan saat ini sesuai kebutuhan, yakni menggantikan guru pensiun di masa yang akan datang. Jadi ada kepastian mereka jadi guru,” ujarnya.
Menurut Nunuk, profesi guru sejahtera itu membanggakan. Nantinya, mereka menjadi pemimpin pembelajaran dan agen pendidikan.
“Jadi guru harus sejahtera. Mereka kan melayani siswa, jadi harus inovatif sesuai kebutuhan di tempat mereka mengajar,” katanya. (nas)