INDOPOS.CO.ID – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, memandang dengan penuh keraguan atas deklarasi dukungan dari 12 partai politik terhadap pasangan calon gubernur Jakarta, M. Ridwan Kamil-Suswono.
Dalam pandangannya, hal ini justru mempertegas bahwa hanya PDIP yang tetap konsisten dan tidak bisa dipengaruhi oleh kepentingan politik lain.
Sebab, PDIP tetap berpegang teguh pada prinsip untuk tidak memberikan dukungan kepada RK, sapaan populer Ridwan Kamil.
“PDI Perjuangan tidak untuk dijual,” katanya kepada wartawan dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).
Senada dikatakan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat. Ia menyatakan bahwa manuver politik yang mengumpulkan semua partai di luar PDIP untuk mendukung Ridwan Kamil cs dapat diartikan sebagai strategi untuk melemahkan kekuatan PDIP.
Menurutnya, dengan hanya 16 kursi di DPRD DKI, PDIP tidak memiliki cukup dukungan untuk mengajukan calon sendiri di Jakarta.
PDIP kata Djarot, membutuhkan tambahan enam kursi agar dapat mengusung calon, baik itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maupun Anies Rasyid Baswedan.
“Deklarasi tersebut mengindikasikan bahwa jika hal ini terwujud, PDIP secara otomatis akan kehilangan kesempatan untuk mencalonkan kandidat,” ujar Djarot.
Oleh karena itu, Djarot akan memantau apakah Ridwan Kamil akan menghadapi kotak kosong atau akan melawan calon boneka yang diusung melalui jalur independen.
“Mari kita perhatikan. Atau mungkin akan ada upaya untuk meloloskan calon independen sebagai calon boneka, mengingat banyak laporan dari masyarakat yang merasa atau menemukan bahwa KTP mereka telah disalahgunakan. KTP-nya dicatut,” pungkasnya. (fer)