INDOPOS.CO.ID – Ketua Bawaslu Jakarta Utara, Johan Bahdi, menyoroti pentingnya memperkuat kapasitas kelembagaan Bawaslu sebagai langkah strategis untuk mencegah praktik politik uang selama Pilkada Jakarta tahun 2024.
“Ini menunjukkan adanya keseriusan lembaga pengawas pemilu dalam mengawasi jalannya proses demokrasi agar tetap bersih dan adil,” katanya kepada wartawan di bilangan Jakarta Utara, Rabu (4/9/2024).
Menurutnya, berdasarkan hasil pemetaan dan kajian Bawaslu, terdapat lima kecamatan di Jakarta Utara yang masuk dalam kategori rawan terhadap praktik politik transaksional, yaitu Cilincing, Tanjung Priok, Pademangan, Sunter, dan Penjaringan.
“Pelibatan ormas, organisasi kepemudaan, serta RT dan RW bertujuan mengajak pemilih mencoblos dan menolak politik uang,” ujarnya.
Johan juga menegaskan bahwa seluruh jajaran pengawas pemilu di Jakarta Utara diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan optimal.
“Saya berharap besar para pengawas di lingkungan Bawaslu dapat semakin meningkatkan kapasitas dan potensi diri,” tegasnya
“Inilah pentingnya peran pengawasan dalam menjaga integritas demokrasi,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, tim sukses masing-masing pasangan cagub-cawagub juga harus aktif mengkampanyekan tolak golput dan politik uang.
“Mari kita bersama-sama memastikan bahwa Pilkada di Jakarta Utara dapat terlaksana dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, dan keadilan,” pungkasnya. (fer)