INDOPOS.CO.ID – Ijazah elektronik sangat relevan dengan kemajuan teknologi saat ini. Dan ini merupakan salah satu program prioritas 4 tahun ke depan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat kepada indopos.co.id, Rabu (4/9/2024). Ia mengatakan, pengesahan ijazah elektronik mencegah tindakan pemalsuan.
Pasalnya, lanjut dia, dalam ijazah tersebut telah dilengkapi dengan perangkat di dalamnya. “Benar ijazah elektronik kami sahkan di UT pada usianya (dies natalis) ke-40. Karena ijazah konvensional sudah tidak relevan dengan teknologi terkini,” terangnya.
Ia menerangkan, pembuatan ijazah elektronik tidak melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM). Dan proses pembuatannya pun relatif lebih cepat.
“Jadi biayanya tidak mahal, karena waktu pembuatan tidak lama dan tidak banyak SDM,” ungkapnya.
Selain itu, masih ujar Ojat, pembuatan ijazah elektronik sangat membantu para mahasiswa. Terutama bagi mereka yang membutuhkan legalisasi.
“Mereka (mahasiswa) tidak perlu datang ke pusat atau ke daerah. Mereka cukup dari rumah saja untuk mendapatkan legalisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, ijazah elektronik tersebut bentuknya secara fisik ada. Namun pada pembuatan dilakukan secara digital.
“Jadi mahasiswa nanti terima fisik ijazah elektronik. Yang membedakan pada ijazah elektronik ini tidak ada penulisan basah atau penempelan foto menggunakan lem. Jadi semua sudah digital,” jelasnya.
“Dan ijazah elektronik juga dilengkapi dengan pola arsip (penyimpanan) secara digital pula,” imbuhnya. (nas)