INDOPOS.CO.ID – Presiden terpilih Prabowo Subianto harus mempertahankan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri ketimbang mengangkatnya sebagai Menteri atau Kepala Lembaga. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, Haidar Alwi di Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Selain usia kerja yang masih panjang sampai 2027, menurutnya, kapasitas dan kapabilitas Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri lebih dibutuhkan untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran ke depannya.
Sebab, lanjut dia, hanya beberapa pekan setelah dilantik, pemerintahan Prabowo-Gibran akan dihadapkan pada agenda besar pilkada serentak 2024. Dalam pesta demokrasi ini, Polri memiliki peranan yang sangat penting untuk memastikan pilkada serentak berjalan aman dan damai.
“Saat pilpres dan pileg pada Februari lalu, peran Polri dinilai sudah optimal. Terbukti, pemilu berjalan jauh lebih aman dan damai dibanding pemilu sebelumnya,” ungkapnya.
Dia berharap, hal yang sama juga terjadi pada pilkada serentak November mendatang. “Pergantian pucuk pimpinan dikhawatirkan berdampak pada internal Polri dan sinergitas dengan lembaga lain sehingga memengaruhi keamanan dan ketertiban di masyarakat,” terangnya.
“Sementara pemerintahan yang baru membutuhkan stabilitas mengingat tantangan di tahun politik tidaklah mudah,” imbuhnya.
Menurut dia, kinerja Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari aspek menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat sudah sangat baik. Kinerja apik Polri berkontribusi besar bagi terciptanya “zero terrorist attack” atau tidak adanya serangan teroris sepanjang tahun 2023 sampai Agustus 2024.
“Selama 2023 memasuki tahun politik setidaknya ada 142 tersangka teroris yang berhasil ditangkap oleh Polri sebelum mereka melancarkan aksinya. Ini menunjukkan bahwa Polri mampu bergerak lebih cepat daripada teroris itu sendiri, sehingga bisa mencegah terjadinya teror dan korban jiwa di masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan dari sisi penegakan hukum, jumlah kasus yang berhasil diselesaikan Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukkan peningkatan sebesar 12,22 persen. Dari 181.168 kasus pada 2020 (sebelum menjabat Kapolri) menjadi 203.293 kasus pada 2023.
“Karenanya menjadi logis bila kemudian survei Litbang Kompas yang terkenal independen menempatkan Polri sebagai lembaga penegak hukum dengan citra positif terbaik mengungguli Kejaksaan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemberantasan Korupsi,” bebernya.
Ia mengaku bahwa seingatnya, presiden terpilih Prabowo Subianto sebenarnya pernah memberikan sinyal akan mempertahankan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Ia yakin, Prabowo Subianto tidak akan membiarkan sinar terang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo redup di Kementerian atau Lembaga lainnya.
“Posisi Kapolri untuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah “the right place for the right person at the right time”. Tempat yang tepat untuk orang yang tepat di waktu yang tepat,” ujarnya. (nas)