INDOPOS.CO.ID – Hingga Senin (16/9/2024) sebanyak 19 kali gempa susulan mengguncang Berau, Kalimantan Timur pascagempa 5,5 Magnitudo (M) pada Minggu (15/9/2024).
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam akun Twitternya, Senin (16/9/2024).
Ia menyebut, rentetan gempa susulan tersebut berkekuatan 4,2 magnitudo dan terkecil 2,8 magnitudo. Menurut dia, berdasarkan analisis tim BMKG rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
“Titik episenter gempa terbesar berada di darat wilayah Batu Putih, Biduk-Biduk, Berau, yang terdeteksi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Minggu (15/9/2024) pukul 21.08 Wita,” kata Daryono.
Ia menuturkan, dari analisis BMKG gempa tersebut terjadi karena aktivitas sesar Mangkalihat di Berau. Dan tidak berkaitan dengan zona megathrust dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Berdasarkan catatan sejarah Kalimantan Timur pernah diguncang gempa besar mencapai skala intensitas maksimum VII MMI pada 14 Mei 1921 lampau,” ungkapnya.
Gempa tersebut, menurut dia, menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending atau Teluk Sangkulirang. Banyak rumah yang rusak di Kaliorang dan Sekurau.
Gempa yang dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) tersebut memicu tsunami yang menimbulkan kerusakan parah di Sekurau. (nas)