INDOPOS.CO.ID – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital Nasional dan Zakathon 2024, sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap peran penting teknologi bagi pengelolaan zakat.
Acara yang dilangsungkan selama tiga hari, dari Selasa hingga Kamis (17-19) September 2024 di Jakarta tersebut dihadiri Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec, PhD, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan S.Ag, M.Si. CFRM, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat, Lc, M.A. CFRM, serta Deputi I Bidang Pengumpulan, M. Arifin Purwakananta.
Hadir pula, Territory Account Manager PT Sysware Indonesia Jessy Claudia, Division Manager Google Cloud Metrodata PT Metrodata Electronics Kasriandi, serta Head Department Islamic Organization & Socio Business Solution BSI Akhsin Muammar.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, Rakernis Transformasi Digital Nasional dan Zakathon 2024 merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran terhadap peran penting teknologi bagi pengelolaan zakat, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan terhadap umat.
“Di tengah perubahan teknologi yang begitu cepat, kita di BAZNAS menyadari pentingnya beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola zakat dengan lebih efisien, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat. Dengan begitu, potensi zakat yang sangat besar di Indonesia dapat dikelola secara optimal dan tepat sasaran,” ujar Kiai Noor dalam acara bertema Penerapan RKAT, Pengelolaan dan Laporan Keuangan Berbasis SIMBA.
Menurut Kiai Noor, Rakernis Transformasi Digital Nasional ini merupakan momentum penting untuk mengkonsolidasikan strategi, memperkuat infrastruktur teknologi, serta mengintegrasikan sistem zakat berbasis digital di seluruh wilayah Indonesia.
Kiai Noor menambahkan, BAZNAS terus berupaya melakukan transformasi digital salah satunya melalui Sistem Manajemen Informasi BAZNAS (SIMBA). Menurutnya, SIMBA ini harus diikuti BAZNAS Pusat hingga daerah.
“Mari kita ikuti Rakernis Transformasi Digital Nasional ini sebaik-baiknya. Ini adalah wajib bagi kami, dan ini adalah sesuatu yang harus kami sempurnakan, untuk menyempurnakan BAZNAS itu sendiri,” ucapnya.
Kiai Noor juga berharap, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan diskusi dan inovasi, tetapi juga memperkuat kolaborasi antarinstansi, lembaga, dan individu untuk membangun ekosistem zakat digital yang lebih kuat dan berkemajuan.
Kegiatan Rakornis Bidang Transformasi Digital Nasional BAZNAS 2024 ini dihadiri oleh 250 peserta yang terdiri atas BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, juga perwakilan mahasiswa peserta Zakathon 2024. (ibs)