INDOPOS.CO.ID – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menegaskan pentingnya peranan zakat dalam mencerdaskan bangsa sebagai upaya mengurangi kesenjangan pendidikan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
“Zakat bukan sekadar instrumen spiritual, tetapi juga sarana pembangunan sosial yang krusial. Zakat memiliki peran besar dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan cerdas. BAZNAS, sebagai lembaga pengelola zakat, berada di garis depan dalam mengoptimalkan potensi zakat ini, khususnya dalam mendukung pendidikan yang lebih luas dan Inklusif,” jelas Kiai Noor, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/9/2024).
Kiai Noor mengatakan, pendidikan adalah kunci utama dalam membangun bangsa yang mandiri dan bermartabat. Namun, ketimpangan akses pendidikan menjadi salah satu hambatan terbesar.
“Banyak saudara-saudara kita yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena masalah ekonomi. Padahal, pendidikan adalah pintu utama menuju kemajuan bangsa,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengungkapkan, dana zakat yang dikelola dengan baik memiliki potensi untuk mengatasi masalah tersebut.
Dana zakat yang dikelola BAZNAS, lanjutnya, tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga untuk mendukung pendidikan dan pembangunan kapasitas umat.
“Dengan cara ini, zakat tidak hanya menjadi ibadah, tetapi juga menjadi solusi sosial yang berkelanjutan,” ujar Kiai Noor.
Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan Kiai Noor dalam khutbah Jumat di Masjid Al Amin Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (20/9/2024).
“BAZNAS juga berperan aktif dalam membangun sinergi dengan berbagai lembaga pendidikan dan masyarakat. Kolaborasi ini kami harapkan dapat memperluas jangkauan program zakat dan memberikan dampak lebih besar khususnya dalam bidang pendidikan,” lanjutnya.
Menurut Kiai Noor, kolaborasi antara BAZNAS, masyarakat, dan lembaga pendidikan adalah kunci dalam menciptakan perubahan besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Dengan dukungan berbagai pihak, dana zakat dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung berbagai program pendidikan.
“Salah satu bentuk kontribusi nyata zakat dalam pendidikan adalah dengan membangun generasi yang tangguh. Generasi yang memiliki akses pendidikan yang baik akan mampu menghadapi tantangan zaman dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa,” jelas Kiai Noor.
“BAZNAS dengan program zakat yang digagasnya berusaha memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang selama ini terpinggirkan dan kekurangan dalam segi finansial,” tambahnya.
Menurut data terbaru, Kiai Noor memaparkan, BAZNAS berhasil menyalurkan dana zakat yang dikelola dengan baik untuk mendukung ribuan siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Dengan program-program pendidikan yang digagasnya, BAZNAS berharap bisa turut serta dalam mencerdaskan bangsa dan mengurangi angka putus sekolah, yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.
“Zakat memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan sosial, termasuk dalam bidang pendidikan. Melalui program zakat yang terarah, kita bisa membantu menciptakan generasi yang lebih cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global,” jelasnya.
Di akhir khutbahnya, Kiai Noor mengajak para jamaah Sholat Jumat berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk selalu menunaikan zakat dengan ikhlas dan tepat sasaran, serta berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa.
“Mencerdaskan anak bangsa adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam jihad fisabilillah,” pungkasnya. (srv)