INDOPOS.CO.ID – Pendidikan vokasi terus membuktikan diri sebagai penggerak inovasi di industri fesyen. Selama tiga tahun berturut-turut satuan pendidikan vokasi hadir dalam gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
Pada JMFW 2025 kali ini, 12 satuan pendidikan vokasi akan memperagakan 72 looks busana dalam Parade “Mahakarya Vokasi Adibusana”. Karya yang dihasilkan oleh desainer-desainer muda vokasi mencerminkan kekuatan kolaborasi, kreativitas, dan keahlian untuk mengembangkan modest fashion di Indonesia.
“Tiga tahun hadir di JMFW bukti nyata bahwa pendidikan vokasi menjadi penggerak industri fesyen dengan fokus pada kreativitas dan keterampilan praktis,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek Saryadi kepada indopos.co.id, Sabtu (5/10/2024).
Ia mengungkapkan, pendidikan vokasi terus membina dan mencetak generasi desainer di masa berikutnya. Dengan memastikan Indonesia tetap berada di garis depan industri modest fashion dunia melalui kurikulum yang adaptif.
“Semua koleksi yang akan ditampilkan pada parade JMFW nanti telah melalui proses ketat kurasi dari para kurator dari praktisi dan akademisi,” katanya.
“Dengan lolosnya kurasi desain tersebut, menjadi bukti nyata kurikulum yang diterapkan di satuan pendidikan vokasi telah relevan dan selaras dengan demand industri, bahkan standar JMFW yang berskala internasional,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek, Adi Nuryanto menambahkan, keikutsertaan satuan pendidikan vokasi pada gelaran JMFW tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi peserta didik.
“Ini memberi dampak pada peningkatan kemitraan satuan pendidikan vokasi dengan industri fesyen,” katanya.
Ia menyebut, setidaknya dari JMFW dua tahun sebelumnya, lebih dari 30 kerja sama sudah terjalin. Kerja sama tersebut bentuknya beragam, bukan hanya berupa produk, tetapi juga di berbagai aktivitas, seperti penyusunan kurikulum hingga praktisi industri yang mengajar, pelatihan. (nas)