INDOPOS.CO.ID – Sekretariat Jenderal DPR RI saat ini tengah menggodok besaran uang tunjangan atau uang sewa bagi anggota DPR RI periode 2024-2209. Hal itu lantaran wakil rakyat yang baru dilantik ini tidak lagi menempati rumah dinas atau rumah jabatan anggota (RJA).
Indra Iskandar selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI pun mengajak wartawan untuk meninjau langsung RJA yang berada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/10/2024), di mana seluruh pimpinan fraksi-fraksi partai di DPR telah menyetujui agar RJA tersebut tidak lagi ditempati anggota dewan periode 2024-2029, karena memgalami beberapa kerusakan.
Tinjauan dilakukan pada dua rumah yang kosong. Dua rumah itu memiliki tipe yang sama. Rumah itu memiliki dua lantai, di beberapa dinding rumah, terlihat cat yang terkelupas hingga noda hitam. Terlihat rumah itu telah lama kosong.
Setiap lantai juga memiliki kamar mandi hingga kamar tidur. Setiap kamar terdapat kasur hingga lemari di dalamnya. Kondisi kasur hingga lemari pun kotor.
Pada lantai bawah, terdapat satu ruang kerja, rumah bercat putih dan ungu pada halaman depan. Sedangkan di dalam ruangan, tampak cat putih. Terlihat pula noda hitam di plafon bekas bocor, lampu di sejumlah ruangan juga tidak bisa dinyalakan.
Dalam kesempatan itu, Indra mengatakan setiap hari ada keluhan 15-20 anggota DPR yang menempati rumah itu. Keluhan rata-rata terkait kebocoran hingga adanya tikus.
“Rata-rata berkaitan dengan bocoran rumah. Kemudian banyaknya tikus, kemudian juga berkaitan dengan akibat rayap yang itu biasanya di lemari-lemari dan sebagainya cepat rusak di sini,” kata Indra saat meninjau.
Dia juga menyebut, saat musim hujan, terdapat banjir di sejumlah titik. Banjir pun bisa mencapai semata kaki orang dewasa.
“Khususnya di musim hujan, Di sisi selatan dan timur itu banyak kemungkinan kalau hujan agak besar itu keluhannya adalah memang sungai itu sudah menyempit. Jadi pasti kalau hujan agak besar pasti air agak naik ke atas ke jalanan,” terang dia.
Kemudian, kata Indra, di dekat perumahan RJA terdapat tempat pembuangan sampah yang sangat besar sehingga menyebabkan bau yang menyengat. .
“Sehingga.dari bocor, banjir, hama-hama (rayap) dan bau sampah gelah mengganggu konsentrasi anggota dewan saat bekerja di rumah (dinas) ini,” bebernya.
Indra mengatakan tak jarang anggota Dewan mengurus rumah itu dengan anggaran pribadi untuk perbaikan. Ia menyebut, jika rumah jabatan anggota dipertahankan, anggaran yang dikeluarkan lebih banyak
“Untuk revitalisasi RJA ini tentunya tidak sedikit ya, akan memakan waktu dan biaya yang banyak. Juga ada anggota Dewan yang memang dengan anggarannya sendiri juga memelihara sehingga ada juga yang kondisinya masih cukup baik,” kata Indra.
“Tetapi secara ekonomis memang rumah dinas tersebut kalau itu dipertahankan memang banyak sekali biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan untuk sebuah rumah yang layak dihuni karena mengingat usianya,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, Setjen DPR kini tidak menyediakan fasilitas rumah jabatan anggota DPR periode 2024-2029. Sebagai gantinya, anggota DPR mendapatkan uang tunjangan perumahan. RJA yang berlokasi di Kalibata dan Ulujami di kawasan Jakarta Selatan akan dikembalikan ke negara dalam hal ini Kementerian Keuangan sebagai pengelola barang.
”Berdasarkan hasil keputusan rapat konsultasi antara pimpinan DPR dengan fraksi-fraksi tanggal 24 September itu disepakati bahwa rumah dinas atau rumah jabatan DPR akan kita kembalikan kepada negara, terutama kepada pengelola barang yaitu Menteri Keuangan, DPR hanya sebagai pengguna barang,” kata Indra dalam keterangan kepada media di Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2024). (dil)