INDOPOS.CO.ID – Di era digital paradigma dunia hiburan terus berkembang. Salah satunya melalui game dan olahraga elektronik (e-Sport).
Pegiat Literasi Digital Indonesia Moh. Rouf Azizi mengatakan, olahraga elektronik (e-Sport), merupakan kompetisi video game yang telah berkembang menjadi industri besar dengan jangkauan global.
Lebih jauh ia mengungkapkan, alasan kenapa e-Sport bisa menjadi olahraga prestasi di Indonesia, bahkan dunia.
“Hal itu tak lepas karena e-Sport juga menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti olahraga lainnya,” ujar Moh. Rouf Azizi dalam acara webinar secara daring, Kamis (9/10/2024).
”E-Sport sudah banyak dipertandingkan, baik dalam even nasional ataupun internasional, seperti di Asian Games 2018 dan SEA Games 2019,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA AWS) E. Rizky Wulandari mengatakan, pengguna hiburan virtual harus memperhatikan keselamatan digital.
“Kompetensi keamanan digital, khususnya keamanan digital bagi anak, perlu diperhatikan,” ujar E. Rizky Wulandari.
Sementara, menurut dia, untuk terhindar dari pengaruh game online, di antaranya anak perlu dibatasi waktu bermain, hindari bermain hingga larut malam. Lalu, tetapkan prioritas kegiatan sehari-hari, tetapkan batasan finansial, pertahankan kehidupan sosial di dunia nyata.
“Temukan kegiatan alternatif bagi anak, dan hindari permainan berbasis keuntungan,” ungkapnya.
Diketahui, hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Untuk itu kecakapan digital sangat penting untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan. Salah satunya melalui program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang menyasar semua kota di Indonesia. (nas)