INDOPOS.CO.ID – Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.I.P., M.A. memimpin pelepasan Peraih Beasiswa Agrisrikandi HKTI ke China pada Rabu, 9 Oktober 2024 di Kantor Staf Presiden, Jakarta.
“Saya turut bahagia terhadap kalian yang akan mendapatkan ilmu di luar negeri, karena kalian termasuk beruntung diberikan kesempatan, kalian mesti bersyukur,” ungkap Moeldoko kepada penerima beasiswa.
Moeldoko yang masih berdinas sebagai Kepala Staf Kepresidenan ini melepas lima kandidat terpilih yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia yaitu, Muhammad Farhan dari Sumatera Barat, Reina Lintang Asri dari Demak, Arsy Sulistyana dari Solo, Amirah Saldabila dari Sumatera Barat dan Daniel Dameon dari Pangkal Pinang.
Pelepasan Peraih Beasiswa Agrisrikandi HKTI ke China turut didampingi oleh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan Tani HKTI.
Ketua Umum DPP Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto mengatakan Program beasiswa Agrisrikandi ke China ini dikelola langsung oleh Dewan Pengurus Pusat Perempuan Tani HKTI setiap tahunnya.
“Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari HKTI dalam hal pemberdayaan pendidikan terhadap generasi emas Indonesia di masa mendatang,” ungkap Dian yang juga Pemenang Beasiswa Erasmus Scholarship 2023 yang mengambil jurusan Data Manager dan Agro Agroekologi di L’institut Agro Montpellier, Prancis ini.
Dian menuturkan, menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Data yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia.
Dian melanjutkan, beasiswa kali ini khusus untuk pendidikan D3 dengan beberapa jurusan yang tersedia yaitu E-commerce, Horticultural Technology, Pharmacutical dan Biology Technology di Nantong College of Sciend and Technology.
Proses seleksi yang telah dibuka dari bulan Juli 2024 hingga September 2024
ini akan menempuh pendidikan selama tiga tahun di China dan akan menjalani satu tahun persiapan bahasa dan dua tahun pelaksanaan pendidikan.
Mereka akan mendapatkan fasilitas penuh melalui pembebasan biaya pendidikan, tempat tinggal dan uang saku sehingga diharapkan peraih beasiswa ini mampu menggapai cita-cita nya dengan baik dan bertanggung jawab. (ibs)